Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bias-Bias Gender di Tempat Kerja

28 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   12:00 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah kisah tentang seorang perempuan dia adalah senior saya bernama Maya (Namanya saya Sadurkan) yang telah bekerja selama sepuluh tahun di sebuah perusahaan besar. Maya adalah karyawan yang sangat rajin dan kompeten, namun sayangnya ia sering diabaikan dan tidak diberikan kesempatan untuk memajukan karirnya. Setiap kali ada kesempatan untuk promosi, Maya selalu kalah dari rekan laki-lakinya yang kurang berpengalaman dan tidak sekompeten dirinya.

Maya akhirnya menyadari bahwa ia sedang menghadapi bias gender dalam lingkungan kerjanya. Sebagai seorang perempuan, ia seringkali tidak dianggap serius dalam perannya di tempat kerja, bahkan ketika ia telah membuktikan kemampuannya. Maya tidak sendiri dalam mengalami bias gender di tempat kerja, banyak perempuan lain juga mengalami hal yang sama.

Hal ini menunjukkan bahwa bias gender masih menjadi isu yang perlu ditangani dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara lebih mendalam tentang berbagai jenis bias gender yang terjadi di tempat kerja, dampaknya pada individu dan perusahaan, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi bias gender ini.

Salah satu bentuk bias gender yang sering terjadi di tempat kerja adalah dalam proses perekrutan. Seringkali, perusahaan lebih memilih kandidat laki-laki meskipun mereka tidak memiliki kualifikasi yang lebih baik dibandingkan kandidat perempuan yang juga melamar posisi yang sama. Hal ini disebabkan oleh pandangan stereotip yang masih dipercayai oleh sebagian orang bahwa pekerjaan tertentu lebih cocok untuk laki-laki daripada perempuan.

Bias gender juga sering terjadi dalam proses promosi dan pengembangan karir di tempat kerja. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih untuk mempromosikan karyawan laki-laki daripada karyawan perempuan yang sebenarnya lebih berkompeten. Hal ini disebabkan oleh pandangan stereotip yang menganggap bahwa laki-laki lebih cocok dalam posisi kepemimpinan dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengambil keputusan.

Selain itu, bias gender juga dapat terjadi dalam proses penggajian di tempat kerja. Beberapa perusahaan mungkin membayar gaji yang lebih rendah kepada karyawan perempuan meskipun mereka melakukan pekerjaan yang sama dengan karyawan laki-laki yang memiliki kualifikasi yang sama. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dan membuat perempuan sulit untuk mengembangkan karir mereka di tempat kerja.

Bias gender juga dapat terlihat dalam penugasan tugas dan tanggung jawab di tempat kerja. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih untuk menugaskan tugas yang dianggap lebih cocok untuk karyawan laki-laki daripada karyawan perempuan, meskipun karyawan perempuan memiliki kemampuan yang sama dalam melaksanakan tugas tersebut.

Selain itu, keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi juga merupakan area di mana bias gender sering terjadi. Karyawan perempuan seringkali dianggap sebagai pengasuh utama dalam keluarga, sehingga seringkali tidak diberikan kesempatan untuk bekerja secara fleksibel atau memiliki waktu cuti yang cukup untuk mengurus keluarga mereka. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam peran dan tanggung jawab keluarga dan pekerjaan, yang berdampak pada kesejahteraan karyawan perempuan di tempat kerja.

Terakhir, bias gender juga dapat terlihat dalam komunikasi dan kultur kerja di tempat kerja. Beberapa perusahaan mungkin memiliki norma atau budaya yang tidak ramah bagi karyawan perempuan, seperti bercanda dengan cara yang tidak pantas atau memasang poster yang tidak pantas di kantor. Hal ini dapat membuat karyawan perempuan merasa tidak aman dan tidak dihargai di tempat kerja.

Dampak dari bias gender di tempat kerja dapat sangat merugikan bagi individu dan perusahaan. Bagi perempuan, bias gender dapat menyebabkan dampak yang signifikan pada karir dan kesejahteraan mereka di tempat kerja. Mereka mungkin merasa tidak dihargai, diabaikan, atau tidak diakui atas kemampuan mereka, bahkan ketika mereka telah membuktikan diri. Ini dapat mengakibatkan hilangnya motivasi, penurunan rasa percaya diri, dan bahkan meninggalkan pekerjaan secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun