Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bias Pemberitaan Media Massa Menurut Ekonom Paul Kruggman

22 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 23 Maret 2024   00:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu ekonom terkenal asal Amerika pernah mengatkan :

"The media are desperately afraid of being accused of bias. And that's partly because there's a whole machine out there, an organized attempt to accuse them of bias whenever they say anything that the Right doesn't like. So rather than really try to report things objectively, they settle for being even-handed, which is not the same thing. One of my lines in a column---in which a number of people thought I was insulting them personally---was that if Bush said the Earth was flat, the mainstream media would have stories with the headline: 'Shape of Earth---Views Differ.' Then they'd quote some Democrats saying that it was round."

Paul Krugman, seorang ekonom ternama, pernah menyatakan bahwa ia cukup putus asa terhadap media massa secara putus asa takut dituduh bias, dan ini sebagian besar disebabkan oleh adanya sebuah mesin yang terorganisir untuk menuduh mereka bias setiap kali mereka mengatakan sesuatu yang tidak disukai oleh pihak sayap kanan. Pengaruh kekuasaan memberikan dampak yang cukup dalam mempengaruhi objektivitas media massa yang memberitakannya.

Kutipan yang Krugman, merupakan sebuah autokritik terhadap realitas media massa yang cenderung terlihat bias. Kutipannya tentu saja dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap media massa yang juga secara sirkuler, mempengaruhi dan dipengaruhi stabilitas kekuasaan. Hal yang diambil dari perspektifnya sebagai ekonom asal negeri Paman Sam. Hal yang menggambarkan dinamika hubungan antara media, objektivitas, dan tekanan politik. Dalam konteks ini, penting untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh media dalam menjaga kredibilitas dan integritas mereka dalam memberikan informasi kepada publik. 

 Media massa cenderung tetap netral dan menghindari tampil terlalu mendukung satu pihak agar tidak dianggap bias. Namun, hal ini dapat mengarah pada kesan bahwa media membuat setiap pandangan sama pentingnya, tanpa mempertimbangkan kebenaran atau relevansinya. Sehingga, alih-alih benar-benar berupaya melaporkan hal-hal secara objektif, mereka puas dengan menjadi adil, yang bukanlah hal yang sama. Krugman mencontohkan dengan mengatakan bahwa jika Bush mengatakan bahwa Bumi itu datar, maka media utama akan membuat berita dengan judul: 'Bentuk Bumi - Pendapat Berbeda.' Lalu mereka akan mengutip beberapa Demokrat yang mengatakan bahwa Bumi itu bulat.

Di balik tekanan politik, media juga harus berhadapan dengan tantangan teknologi dan ekonomi. Revolusi digital telah mengubah lanskap media secara mendasar. Platform media yang tersedia, seperti sosial dan internet, siapa pun sekarang dapat dengan mudah menyebarkan informasi atau pandangan mereka, baik itu benar atau salah. Ini menimbulkan masalah baru dalam hal validitas dan kredibilitas informasi yang disajikan oleh media.

Dalam upaya media untuk tetap berdaya saing di pasar yang semakin kompetitif, media sering kali menemukan diri mereka terjebak dalam siklus berita yang terus-menerus. Mereka lebih tertarik pada cerita-cerita yang kontroversial atau sensasional untuk menarik perhatian pembaca atau pemirsa, daripada berfokus pada liputan yang mendalam dan substansial. Hal ini dapat mengarah pada distorsi dalam representasi isu-isu yang penting bagi masyarakat.

Namun, meskipun media menghadapi berbagai tantangan ini, penting untuk diingat bahwa mereka memegang peran yang sangat penting dalam masyarakat demokratis. Media berfungsi sebagai penjaga kebenaran dan penjaga peran penting dalam memeriksa kekuasaan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk tetap berkomitmen pada nilai-nilai jurnalisme yang etis, seperti kebenaran, integritas, dan akuntabilitas.

Lalu, Bagaimana seharusnya posisi media massa dalam masalah ini?

Pertama-tama, mereka perlu kembali ke akar-akar jurnalisme yang kuat. Ini berarti fokus pada penyelidikan yang mendalam, verifikasi fakta yang objektif, dengan memisahkan opini dari fakta. Bersikap lebih transparan tentang proses editorial mereka dan bagaimana keputusan dibuat. Lewat cara ini, mereka dapat membangun kembali kepercayaan publik yang mungkin telah terkikis selama bertahun-tahun.

Selain itu, media juga perlu meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat, yang berarti memberikan pendidikan yang lebih baik tentang bagaimana mengenali informasi yang valid dan bagaimana memahami konteks di balik berita. Pemahaman publik tentang bagaimana media bekerja, dan memungkinkan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran informasi palsu atau bias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun