Dari fakta dan data di atas, jelas-jelas To’o Lino terindikasi melanggar dan melawan UU. Tapi kenapa ia begitu keras kepala? Apakah hanya seorang Lino bisa melawan kekuatan negara dan produk UU untuk melindungi kepentingan negara? Kenapa Mantan Kabareskrim Mabes Polri Bowas jatuh seketika dari jabatannya pasca menggeledah ruangan To’o Lino? Kenapa To’o Lino sesumbar menelpon Kepala Bappenas Sofyan Jalil dan Wapres [JK] di hadapan awak media, sebagai demostrasi kekuatannya? Lalu apa benar Wapres JK menelpon langsung Bowas agar menghentikan kasus mobile crane Pelindo II? Apa ada kaitannya dengan pemberiataan media, bahwa anak mantu To’o Lino [berkewarga negaraan Malasyia] merupakan salah satu pemilik saham di kerajaan bisnis JK; yaitu PT Bukaka Teknik Utama?
Tentu pertanyaan-pertanyaan ini perlu uji kesahihannya, agar menghantarkan kita mendekati suatu pendapat, bahwa negara ini dikuasai oleh segereombolan saudagar dan mafia. Bila pertanyaan-pertanyaan ini mendapatkan jawabannya, dan benar adanya, maka sungguh ironi republik ini. To’o Lino, kau memang jagonya !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI