Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 41 Sebuah Perjuangan Untuk Hidup

6 Juni 2022   05:07 Diperbarui: 6 Juni 2022   08:17 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kaki yang masih pincang, Sugandi berjalan menelusuri lembah, mengikuti aliran sungai kecil. Sampai di suatu tempat, Sugandi melihat ada kumpulan bebatuan yang berukuran besar. Sugandi mendekati bebatuan tersebut dan beristirahat di atas sebuah batu yang ukurannya tidak terlalu besar. 

Sambil duduk, dia mengamati keadaan di sekitar tempat itu. Tepat di sebelah dinding lembah yang menjulang tinggi terdapat sebuah gua yang nampak gelap. Sugandi merasa penasaran dengan gua tersebut, dia turun dari atas batu dan mendekati gua tersebut.

Saat berada tepat di mulut gua, Sugandi melihat banyak tulang berserakan di sekitar mulut gua itu.

Tulang belulang tersebut ternyata adalah tulang manusia. Di sana juga terdapat banyak senjata yang berserakan. Sugandi menyangka bahwa tulang belulang tersebut adalah berasal dari prajurit dari masa lampau yang tewas di tempat itu.

Entah, apakah karena Sugandi bmemang seorang yang pemberani ataukah karena rasa takutnya telah habis, Sugandi benar-benar tidak merasa gentar sedikitpun berada di tempat yang nampak angker tersebut. Sugandi mengumpulkan beberapa senjata yang berserakan tersebut. 

Ada pedang, golok, kapak, pisau, tombak, dan kujang. Menemukan berbagai kumpulan senjata tersebut membuat Sugandi bahagia, seakan-akan dia telah menemukan harta karun yang banyak.  Dengan adanya kapak dan golok, Sugandi kemudian membuat sebuah pondok sederhana dari kayu. 

Dia menekang beberapa pohon yang ada di sekitar lembah itu untuk di olah menjadi potongan kayu. Dengan tombak yang dia temukan, Sugandi mulai belajar cara berburu binatang buruan dan belajar menombak ikan yang ada di sungai. 

Awalnya dia mengalami kegagalan dalam perburuannya, namun seiring dengan waktu, dia  mulai mahir menggunakan tombaknya tersebut untuk berburu hewan buruan dan ikan.

Tanpa terasa sudah hampir setahun dia hidup di lembah itu, kemampuan berburunya juga sudah meningkat pesat. Sekarang, jarang sekali dia mengalami kegagalan dalam perburuannya. Tubuh Sugandi juga sekarang bertambah kuat dan sehat. Gerakannya juga sangat gesit.

Suatu malam saat Sugandi sedang tertidur, tiba-tiba ada seekor ular sanca yang berukuran besar melilit tubuhnya. Sugandi terbangun dari tidur dan kaget karena tubuhnya sudah dililit kuat oleh ular sanca itu. Sugandi merasa kesulitan untuk bernafas. 

Namun karena semangat hidupnya yang begitu tinggi dia berusaha keras untuk melawan ular tersebut.  Dia tidak mau menyerah terhadap ular tersebut, dengan senjata kujang yang sada di pinggangnya, Sugandi berhasil merobek perut ular sanca tersebut, hingga lilitannya menjadi terlepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun