Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Satu Malam

13 April 2019   09:17 Diperbarui: 13 April 2019   14:20 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hatiku kian hancur, dan kutahu Ferly tahu pasti akan hal itu. "Hei, Wil. Wanita itu banyak di dunia, lupakan Lea. Lagipula kalian kan hanya kenal selama semalam, itu tak berarti apa-apa!" bujuk Ferly merangkulku.

Kudorong tubuhnya menjauh, ingin sekali kuhajar wajahnya. Apa dia bilang? Itu tak berarti apa-apa! Itu sangat berarti bagiku. 

Aku tak bisa terima kenyataan Lea ternyata sudah menjadi istri orang saat kami berkenalan, saat kami bercanda, saat kami berbagi kisah, bahkan berbagi ranjang. Lalu kenapa ia mengajakku berkenalan? Kenapa ia harus merayuku dengan pesonanya? Ia tidak sedang mabuk saat itu, aku yakin benar ia dalam keadaan sadar. 

Dan sekarang, ia duduk berseberangan meja di teras rumahku. Ia bilang ada sesuatu yag harus kami bicarakan! Apa itu tentang malam itu?

"Bisa kauberi aku alasan yang tepat kenapa kaulakukan itu, aku tak ingin berburuk sangka. Karena itu akan menggangguku seumur hidup,"

Lea nampak menghela nafas panjang sebelum membuka suara. 

"Dua tahun, aku menjadi istri Mas Defian. Tapi rahimku tetap saja kosong, pihak keluarga terus saja memojokanku. Karena keluarga Mas Defian adalah keluarga ningrat, jadi mereka pikir-akulah yang bermasalah. Aku pernah mengajaknya untuk memeriksan diri kami ke dokter, tapi dia menolak. Dia takut dengan kemungkinan buruk  yang akan dokter katakan. Sementara, aku tidak tahan dengan sudutan keluargnya. Jadi aku pergi sendiri tanpa sepengetahuan suamiku. Dan kata dokter, tak ada masalah dengan kandunganku, kesuburanku, bahkan semua baik-baik- saja. Rahimku cukup subur untuk bisa memiliki banyak anak. Jadi ada kemungkinan, suamiku yang bermasalah. Tapi aku tak mungkin mematahkan hatinya dengan mengatakan semua itu."

Kutatap Lea yang tengah hanyut meceritakan semua kisahnya. 

"Aku merasa frustasi, karena mengadopsi anak tidaklah mungkin. Mereka ingin anak yang lahir dari rahimku. Lalu aku mulai berfikir gila, bagaimana seandainya aku hamil dengan donor sperma pria lan. Tak masalah selama tak ada yang tahu, hanya tinggal menunggu saat yang tepat untuk mendapatkannya. ___Dan di pesta Ferly malam itu, saat pertama kali melihatmu, Kau begitu berbeda dari semua teman-teman Ferly," 

"Terlalu polos dan bodoh, jadi bisa kauperdayai," sahutku dengan nada kecut,

"Tidak, saat itu aku hanya berfikir... kau begitu unik. Dan seperti ada magnet, yang menarikku,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun