"Ouh..., benar juga sih. Lalu, kamu mau kemana?"
Sonia kembali diam, lalu ia ingat tempat Gio. Mungkin ia bisa ke sana saja dulu, kalau kiranya sudah aman. Ia bisa minta Gio mengantarnya pulang.
"Ke tempat temen aku aja om!"
Edwan mengangguk. Sementara Rocky kebingungan karena tak berhasil mengejar mobil Edwan. Ia celingukan mencari mobil di depannya, tapi tak melihat mobil yang ia cari.
"Kemana om Edwan membawa Sonia pergi?" desisnya. Lalu ia memungut hpnya, karena hp Sonia memang tidak aktif maka ia menghubungi hp Edwan. Memang nyambung, tapi tak di angkat. Itu membuatnya cukup kesal, cemas, mulai berfikir ngawur. Memang ketika ia memperhatikan om Edwan menatap Sonia di kedai soto waktu itu..., selayaknya sorot seorang pria kepada gadis yang di sukainya. Ia tahu betul om Edwan tak pernah menatap gadis manapun seperti itu sebelumnya. Ia kuatir pria itu juga sedang mencoba menarik perhatian Sonia.
* * *
Setelah bengkel tutup, ibu Tiwi mengajak Sonia masuk ke rumahnya. Sembari menunggu Gio selesai mandi ia ngobrol dengan wanita itu.
"Kalau nak Sonia mau menginap, juga nggak apa-apa. Biar nanti Gio tidur sama ayahnya!"
"Terima kasih bu, tapi Sonia mau pulang saja. Nggak enak, jadi merepotkan nantinya!"
"Jangan bicara seperti itu, kita kan sudah jadi keluarga. Jadi nggak perlu sungkan!"
"Nggak apa-apa bu, lagipula..., Sonia belum menghubungi Erik. Nanti dia malah cemas!"