"Agassi... adalah pemilik caf ini?"
"Ah ya benar, ibu. Apakah saya bisa mengantarkan kalian sekarang?"
"Oh jadi yang ini pemiliknya. Hmmm, dia terlihat lumayan."
Seakan mengindahkan kehadiranku, wanita yang lainnya mengomentari penampilanku. Ada apa sih ini sebenarnya?
"Ya, dia terlihat muda sekali. Kurasa aku mengerti alasannya. Dia cantik, terlihat muda dan kaya."
Mereka sekarang menunjuk-nunjuk mobil yang baru saja kubeli tak sampai dua minggu yang lalu. Memang benar mobil ini tidak murah dan juga tidak mahal, tapi apa salahnya kalau aku sekarang punya mobil?
"Ah, pantas ya pria muda itu mau dengannya. Dia masih kuliah kan? Jelas kalau dia menikahi gadis ini, dia tak usah bersusah payah lagi nantinya."
Aku sudah berusaha ramah. Aku sudah berusaha selalu tampil professional. Tapi perlahan kata-kata mereka merasuki benakku dan aku mengerti tentang siapa mereka berbicara sekarang, meski aku tak tau apa maksud mereka yang sesungguhnya: ingin mencela kamikah atau bergosip? Bisakah mereka tidak mencobai emosiku?
"Apakah Anda ingin mampir ke Million Stars?"
Dan Donghyun muncul di sampingku, mendadak menyampaikan kalimat yang sudah ada di ujung bibirku. Melihat Donghyun, merekapun menunjuk-nunjuknya tapi mengobrol dengan suara yang lebih halus sebelum melangkah pergi. Donghyun memandangi punggung mereka dengan ekspresi tidak sabar.
"Apa yang mereka lakukan? Tadi aku mendengar sekilas tentang pria muda. Siapa sih yang mereka bicarakan?" tanya Donghyun dalam satu tarikan nafas.