(TXT -- Magic Island)
"Choeun noona, dimana kau?" tanyaku frustasi.
Aku merasa nafasku menderu cepat, aku tidak suka perasaan ini. Baru saja aku ingin menelepon Dongsun, siapa tau dia ada di kafe... tapi kurasa dia mungkin bersama dengan Eunyul noona sekarang. Ketika kubuka lagi akun Instagram-ku, tebakanku benar. Dongsun yang sangat jarang memposting apapun di akunnya itu, memposting tangan yang sedang saling menggenggam erat di atas sebuah meja. Aku berani bertaruh seratus persen kalau itu adalah tangannya dan tangan Eunyul noona. Caption yang ditulis di bawah foto itu sangat singkat, hanya berupa satu kata: forever. Sial, benar-benar sial! Choeun noona... kenapa kau membuatku begini? Tolong biarkan aku tidur dengan tenang malam ini noona, aku tidak tau lagi harus bagaimana sekarang. Aku membuka galeri ponselku dan masuk ke folder dimana aku menyimpan hanya foto kami berdua. Senyumnya, kehangatannya... aku merindukannya. Aku merindukannya sampai kurasa aku bisa gila karenanya. Aku tau sekarang aku sedang cemburu, dan mungkin aku hanya cemburu buta, tapi aku benar-benar tidak bisa mengontrol diriku sendiri sekarang. Otakku sedang memainkan adegan seperti dalam K-drama. Bagaimana kalau dia tidak mencintaiku lagi karena kehadiran pria baru dalam hidupnya? Baru dua tahun yang lalu aku bisa lega karena Donghyun mundur teratur dan membiarkan Choeun noona bersamaku... sekarang aku punya saingan baru? Tapi tunggu dulu. Aku otomatis membuka akun Donghyun dan terdapat postingan empat hari yang lalu: gambar cangkir kopi dan kursi yang kosong di depannya. Tak ada caption apa-apa. Tapi aku tau itu foto yang diambil di Million Stars. Jadi Donghyun masih ke kafe... aku tau aku tidak bisa melarang Donghyun untuk tidak kesana, tapi siapa sih yang tidak tau kalau Donghyun, kemungkinan besar, masih tidak bisa move on dari Choeun noona? Memang Hyeil hyong bilang, tahun kemarin Donghyun sempat sangat dekat dengan Chinye, tapi hubungan mereka tidak meningkat dan sekarang Chinye malah dekat dengan pria lain. Bagaimana kalau dia tiap hari kesana dan mengobrol dengan Choeun noona? Ah sial, aku juga tidak bisa melarang mereka mengobrol. Tapi aku... kenapa sih otakku ini?
"CHOEUN NOONA JANGAN TINGGALKAN AKU!" teriakku sambil mengamuk dan membuat ranjang berantakan.
"PRAJURIT HEO, KENAPA KAU BERTERIAK SENDIRI BEGITU?"
Pintu menjeblak terbuka dan Komandan Jung berdiri di ambang pintu. Tidak cukupkah kesialan yang kualami sekarang?
***
Please support my other novel: A Winter Story (in Bahasa Indonesia & English)
Follow and interact with me on Instagram xzmayfzx and hashtag #youarenotmydestiny
