Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [2]

25 Oktober 2020   16:42 Diperbarui: 25 Oktober 2020   16:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengambil ponselku dengan sukacita dan nyaris melompat ke ranjang kosong Dongsun. Cepat-cepat kunyalakan ponsel itu dan senyum otomatis terbentuk di bibirku ketika melihat foto di layar ponselku: Choeun noona memberikanku backhug ketika aku duduk. Wajah kami terlihat bahagia sekali di foto itu. Aku ingin sekali memeluknya lagi, merasakan tubuh mungilnya dalam pelukanku adalah kebahagiaan tersendiri untukku. Tunggu dulu. Tak ada pesan apapun yang masuk? Apakah ponselku error? Aku membuka aplikasi Kakao Talk-ku. Kosong. Pesanku bahkan belum dibaca Choeun noona.

"Bagaimana mungkin? Pesan itu kukirim semalam."

Aku masuk ke aplikasi Instagram dan melihat, lagi-lagi, pesanku juga belum dibacanya disana. Last seen akunnya adalah 8 jam yang lalu, itu berarti jam 11 siang. Tapi kenapa dia tidak membaca pesanku? Ada apa ini? Aku membuka akunnya, tapi tak ada aktivitas di akun Choeun noona, dia tidak memposting feed maupun story. Aneh sekali. Aku membuka akun Instagram kafe yang aku tau juga dikelola olehnya, dan aku menyadari ada 4 postingan feed baru hari ini: yang pertama adalah foto random pengunjung yang datang (kafe ramai sekali dan terlihat nyaris sesak, padahal ini hari Rabu); yang kedua adalah foto menu kopi terbaru; yang ketiga adalah foto ketiga staf pelayan di kafe (aku mengenal dua orang dan satunya mungkin staf baru); dan foto keempat membuatku langsung duduk tegak. Daripada menelusuri fotonya, mataku lebih cepat menelusuri caption di bawah fotonya.

"Perkenalkan Song Bojin, visual barista Million Stars. Dia baru bergabung dengan keluarga Million Stars tiga hari yang lalu, tapi dengan cepat menjadi bintang yang paling terang di Million Stars! Dia sangat ramah dan tidak berkeberatan melayani foto bersama di waktu bersantainya. Motonya adalah: Let me put the taste of happiness in your coffee, dan kami memanggilnya Happiness Prince."

Mataku kembali memandangi foto pria dalam apron berwarna kuning cerah (aku kenal ini adalah warna apron yang dipakai oleh barista di Million Stars), rambut berponinya ditata rapi di dahinya dengan pomade, mata sipitnya bersinar cerah, dia juga tersenyum sangat cerah, di tangan kanannya ada secangkir kopi yang digambari dengan daun sebagai art-nya sambil diarahkannya ke kamera ketika berfoto. Anak baru. Anak baru yang tampan. Tunggu, aku tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang. Aku segera menelepon love of my life, nama yang kusimpan untuk Choeun noona di ponselku. Nada tunggu berdering... sekali... dua kali... tiga kali...

This night where even the stars have fallen asleep

This river that is familiar and unfamiliar

Passing over the ashen city

Did you wait alone for me?

The small island where our fumbling promises

And secrets began

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun