Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | I'm (Not) Allow To Love You [1]

18 Januari 2020   14:08 Diperbarui: 18 Januari 2020   14:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

Song list:

  • Taeyeon -- All About You
  • ASTRO -- Always You
  • THE EAST LIGHT -- Are You Okay
  • Crush -- Beautiful
  • NCT DREAM -- Candle Light
  • IOI -- Downpour
  • WANNA ONE -- Home
  • WANNA ONE -- I.P.U Confession Version
  • Henry -- It's You
  • NU'EST -- Love Without Love

Akhirnya aku kembali lagi kesini. Memang heran rasanya hanya berpisah selama satu setengah bulan, aku sudah merindukan tempat ini. Ya, Hwachin School adalah sekolah yang terdiri dari departemen Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Aku boleh menyebut ini rumah keduaku. Ini adalah tahun keempat bagiku mengajar di sekolah ini, sekaligus sebagai tahun pertamaku menjabat sebagai guru tetap, karena aku juga baru memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris-ku dua bulan yang lalu. Aku memulai dengan menjadi guru paruh waktu di sekolah ini mengajar murid kelas 1 SD hingga 3 SMP. Ya, saat itu sekolah sangat kurang tenaga pendidiknya. Pelan tapi pasti setelah semakin banyak tenaga pendidik baru yang datang, di tahun kedua aku mulai mengajar kelas 4 SD sampai kelas 2 SMA, tahun ketiga aku difokuskan ke tingkat SMP dan SMA, seperti tahun ini. Tapi yang berbeda adalah ini pertama kalinya aku akan menjadi guru wali kelas untuk kelas 2B di tingkat SMA. Aku tegang? Ya, tentu saja, karena ini pengalaman baru untukku. Tapi harusnya aku bisa melakukannya dengan baik karena aku sudah kenal murid-murid ini sejak mereka di kelas 2 SMP dan melihat perkembangan karakter mereka, mereka cukup dewasa, ramah dan tidak menyusahkan. Ya, harusnya segalanya akan baik-baik saja kan? Aku ingin tidak khawatir, tapi... aku masih juga ragu.

"Choeun! Apa yang kaulakukan?" teriakan membahana disertai pukulan cukup keras mendarat di bahuku dan itu menyakitkan.

Aku menoleh dan mendapati Eunyul eonni-lah yang baru saja menghajarku. Dia boleh dibilang adalah rekan guru yang paling dekat denganku, tapi dia tetap di departemen SD sejak dia bergabung 2 tahun yang lalu. Spesialisasi dia di mengajar Seni Rupa dan dia mendapat jatah beberapa kelas SD untuk diajar tahun ini.

"Apa maksud eonni? Tentu yang kulakukan adalah berjalan ke ruang guru," jawabku lugas.

"Ya ya tapi kau hanya berdiri di tengah lapangan."

Aku melihat ke sekitarku dan baru tersadar bahwa aku benar-benar sedang berdiri di tengah lapangan sekolah kami, tampak bodoh, sementara murid-murid yang datang awal dan melewati kami sudah menyapa kami.

"Oh, ya ampun," keluhku sambil mulai melanjutkan langkahku.

"Apakah kau tegang dengan posisi barumu tahun ini?" tanyanya tepat sasaran.

Aku mendesahkan nafas panjang, "ya, itu benar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun