"Tapi janji... kalian harus mencarikan aku tips diet ya."
        "Kami janji. Jadi kau jangan menangis lagi. Melihatmu begini, kami jadi sakit hati dan khawatir, tau," ujar Aqian setengah marah.
        "Ne. soalnya Manshi yang kita kenal selalu ceria dan berpikiran positif. Hwaiting!" seru Yifang, mengepalkan tangannya.
        Aku tersenyum tipis.
        "Sekarang kau bereskan gih tampangmu yang begitu. Mengerikan sekali dilihat," kata Xili mencela.
        Aku menerima cermin kecil di mejaku dari tangan Xili dan dia benar: tampangku berantakan karena eyeliner-ku semuanya meleleh.
        "Baiklah, aku mau bersih-bersih dulu," putusku.
        "Nah, begitu dong... baru Manshi. Okelah aku mau nonton tivi dulu. Xili, drama itu sudah mau dimulai lho," Aqian mengingatkan.
        "Benarkah? Ayo cepat! Manshi, kau juga jangan ketinggalan ya!" ucap Xili sambil menjejalkan semua tissue ke tong sampah.
        Dia dan Aqian bergegas keluar. Yifang berdiri pelan-pelan dan merenggangkan otot-ototnya.
        "Aigo~ aku harus ke bar. Oke, Manshi, aku keluar dulu," pamitnya.