Pernyataan ini menggambarkan skeptisisme yang cukup besar terhadap kinerja para wakil rakyat. Ini tentu menjadi catatan penting bagi para anggota dewan untuk lebih memfokuskan diri pada pelayanan kepada rakyat daripada keuntungan pribadi atau kelompok.
Poin ketiga yang disorotinya adalah terkait dengan dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya, pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah bagus, namun sering terjadi perubahan yang tidak perlu setiap kali ada pergantian menteri.
"Yang ketiga yang harus dievaluasi mungkin kebijakan tadi sudah ya. Kebijakan, anggota Dewan. Mungkin ini satu pesan untuk pendidikan," ujarnya.
Ia menjelaskan lebih lanjut, "Pendidikan kita di Indonesia ini sebenarnya bagus. Hanya saja ya seperti kembali lagi bahwa setiap manusia itu punya kepentingan sehingga setiap ganti Menteri Pendidikan selalu berubah. Sebenarnya nggak berubah sih kurikulumnya tetapi selalu saja diperbaharui yang membuat sehingga kurikulum yang sebelumnya juga kita belum paham, kita belum menguasai sudah diganti lagi dengan yang baru."
Ia menambahkan, "Jadi kalau menurut saya pendidikan perlu diperbaharui, bukan tidak efektif sebenarnya. Kurang tepat saja kalau setiap waktu pergantian Menteri Pendidikan itu diganti."
Pandangan ini sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Indonesia yang sering berganti kurikulum. Perubahan yang terlalu sering ini membuat guru dan siswa kesulitan untuk beradaptasi dan menguasai materi dengan baik. Akibatnya, kualitas pendidikan menjadi tidak stabil dan cenderung menurun.
Pesan untuk Generasi Muda Al-Azhar
Sebagai seorang pendidik di lingkungan Al-Azhar, Ustadz Irmansyah juga memberikan pesan khusus kepada para siswa Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara yang merupakan generasi penerus bangsa. Menurutnya, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah bangsa Indonesia di masa depan.
"Untuk anak-anak Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara khususnya mengenai kemerdekaan negara Republik Indonesia yang ke-80 tahun. Kalian adalah pemimpin di masa yang akan datang. Kalian yang akan memegang tombak kekuasaan di negara ini untuk selanjutnya maka rajinlah belajar, percaya bahwa setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil dan kalian harus menjadi pemimpin yang beriman, berahlak sesuai dengan visi-misi di sekolah kita," pesannya.
Ia menekankan pentingnya menjadi muslim intelektual yang jujur. "Muslim intelektual. Yang pasti harus jujur. Harus jujur karena kalian selama enam tahun berada di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara dididik karakternya dengan karakter kejujuran maka itu harus diterapkan di pemerintahan kita nantinya," tambahnya.
