* Bahasa akademis cukup berat, sehingga pembaca umum mungkin merasa sulit memahami isi buku tanpa latar belakang antropologi atau ilmu sosial.
* Terbitan lama, sehingga beberapa data dan pendekatan sudah kurang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
* Fokus etnografi tertentu, sehingga ada wilayah atau kebudayaan lain di Indonesia yang belum terwakili dalam kajian.
* Tidak menawarkan solusi praktis yang detail, melainkan lebih banyak kritik dan refleksi, sehingga pembaca yang mencari panduan langsung untuk kebijakan pembangunan mungkin merasa kurang.
KESIMPULAN
Buku ini menjadi studi penting tentang bagaimana kebudayaan tradisional tidak hanya perlu dilindungi, tetapi juga bisa menjadi modal pembangunan. Dove dan penulis dalam buku ini mengajak kita mempertanyakan pendekatan pembangunan yang homogen dan tidak sensitif terhadap pluralitas budaya Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI