Mohon tunggu...
Sindikat Jogja
Sindikat Jogja Mohon Tunggu... -

Paguyuban Jogja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengurai Surat Keputusan DKP Untuk Prabowo

15 Juni 2014   23:18 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:36 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penangkapan dan penculikan para aktivis itu adalah DOSA PRIBADI PRABOWO, karena sebenarnya itu bukan wewenangnya, tindakan yang dilakukannya mengada-ada, seakan-akan perintah atasan.

Gambar 8

1402823106889490612
1402823106889490612

Prabowo MENIPU anak buahnya (Chairawan dan Bambang), karena menurut Prabowo operasi ini sudah diketahui oleh komandan atau sudah dilaporkan ke pimpinan, padahal pimpinan tidak pernah memerintahkan operasi itu ataupun mendapat laporan tentang operasi itu sebelumnya.

Sungguh disayangkan, Kolonel Inf Chairawan dan Mayor Inf Bambang, para perwira dan para bintara anggota Satgas Merpati dan Satgas Mawar, ditipu mentah-mentah. Bahkan dalam hasil pemeriksaan mereka, perwira itu yakin akan kebenaran tugas dari Prabowo, karena menurut mereka Prabowo telah melaporkan kepada pimpinan dan atas perintah pimpinan. Jadilah perwira-perwira itu martir untuk menculik dan menghabisi para aktivis. Dan sebagai kompensasinya hingga saat ini, mereka berdua mendapatkan jatah dalam bisnis Prabowo.

Gambar 9


14028231461292925112
14028231461292925112

Prabowo yang hobi abuse of  power ini tidak melaporkan operasi kepada Pangab dan baru dilaporkan pada awal April 1998 setelah didesak Kepala BIA (Badan Intelijen ABRI) waktu itu, Letjen Zaki Anwar Makarim.

Tindakan seorang pengecut, yang mengaku berbuat salah bukan karena inisiatif sendiri, tapi karena didesak oleh pimpinan. Memalukan! Sekarang pun, Prabowo tidak pernah punya itikad baik untuk mengakui kesalahannya kepada bangsa Indonesia. Ia berupaya sekuat tenaga untuk menyembunyikan bangkai, kesalahan yg telah dia lakukan

Gambar 10

14028231921904879394
14028231921904879394

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun