[caption id="attachment_259227" align="aligncenter" width="500" caption="Pemburu Macan dari Tretes Tahun 1800 "][/caption]
Memanfaatkan internet untuk membantu menyusun Buku Sejarah "Kampung Halaman" dimana saya tinggal tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Namun, tiba-tiba saja ide itu muncul tatkala, Pak Lurah menugaskan saya dan teman-teman untuk menggali dan menelusuri Sejarah Kelurahan dimana saya dilahirkan, dibesarkan dan sampai saat ini menetap. Rencananya, “Buku Sejarah" itu akan dilaunching dalam acara "Sedekah Bumi" dan akan diberikan sebagai cindera mata untuk pak Bupati. Tanpa membuang waktu, walau kerja sosial, saya dengan teman-teman langsung bergerak cepat. Menyusun rincian agenda serta jadwal kegiatan. Maklum setiap anggota tim punya kesibukan sendiri-sendiri. Apalagi waktunya hanya sebulan. Secara garis besar, rincian agendanya antara lain: 1. Menentukan siapa saja Nara Sumber dan kapan wawancaranya. 2. Foto Dokumentasi (baik yang baru maupun yang kuno kalau ada) 3.Melacak petilasan, punden, makam, peninggalan sejarah terdekat dengan kampung halaman 4. Mencari buku referensi yang relevan. 5. Rapat2 tim perumus dan penyusunan ”Buku Sejarah”
[caption id="attachment_259230" align="aligncenter" width="468" caption="Presentasi Sejarah Kampung Halaman (dok pribadi)"]
[/caption]
Mencari foto dokumentasi merupakan salah satu kegiatan yang menarik. Di saat senggang saya dan tim selalu hunting ke objek-objek yang relevan. Pada akhirnya, tercetus ide untuk mencari Foto Kuno. Ternyata, hampir mustahil menemukan Foto Kuno yang mendokumentasikan keadaan Kampung Halaman di masa lalu yang dimiliki oleh warga. Akhirnya, saya mengusulkan untuk mencari di Internet saja. Barangkali ada. Pemikirannya sederhana, kebetulan saja, kampung halman saya dulunya merupakan daerah kompeni. Banyak tempat peristirahatan (vila/ loji milik orang Eropa/ Belanda) jaman pra kemerdekaaan di bangun disini. Bahkan, sampai sekarang masih ada bekas tangsi/ markas Belanda jaman revolusi pasca kemerdekaan. Boleh jadi, dulu ada orang Eropa/ Belanda yang hobi jepret he he he.. O iya....Saya tinggal di Tretes, Prigen, Pasuruan. [caption id="attachment_259233" align="aligncenter" width="500" caption="Kawasan Wisata Tretes dengan Gunung Welirang di Arah Selatan (dok pribadi)"]
[/caption] [caption id="attachment_259234" align="aligncenter" width="500" caption="Gunung Penanggungan sebagai acuan di arah Barat (dok pribadi)"]
[/caption]
KITLV dan TROPEN MUSEUM Akhirnya, setiap ada kesempatan saya selalu browsing mencari foto-foto relevan dengan kata. kata kuncinya: Tretes, Prigen, Pasuruan, Pasoeroean, Surabaya, Soerabaja dan seterusnya. Kadang, digunakan juga keyword yang berdasarkan pengucapan semisal : Tretes jadi Tritis, Prigen jadi Perigen, untuk "menjebak" foto-foto kuno yang diharapkan. Hasilnya, cukup mencengangkan. Bahkan, lebih dari yang saya dan tim harapkan. Ternyata, di KITLV dan Tropen Museum banyak koleksi Foto Kuno Nusantara, termasuk foto-foto Kampung Halaman saya. Segera semua hasil berburu di internet kami kumpulkan dan dibahas satu persatu oleh tim. Bila perlu dicocokkan antara foto lama dengan kondisi saat ini. Paling tidak dari gambar tersebut pasti ada yang tidak berubah. Entah background gunung, arsitektur bangunan, jalan-jalan atau yang lain. [caption id="attachment_259235" align="aligncenter" width="500" caption="Hotel Tretes tahunj 1912, sekarang menjadi INNA Hotel Tretes"]
[/caption] [caption id="attachment_259236" align="aligncenter" width="400" caption="Pemandian Van Vloten Tahun 1950 sekarang menjadi Hotel Tretes Raya "]
[/caption] [caption id="attachment_259237" align="aligncenter" width="400" caption="Pemandian Van Vloten Tahun 1960 sekarang menjadi Hotel Tretes Raya "]
[/caption]
Begitu hasil penyusunan buku ini kami presentasikan dihadapan Pak Lurah dan seluruh "pejabat" di lingkungan kelurahan (RT, RW dan seterusnya) banyak yang terperangah. Foto-foto Kuno itu membuat sebagian dari para sesepuh yang jadi narasumber bernoltagia ke masa lalu. Bahkan Foto-foto kuno mampu merangsang memori para sesepuh untuk mengingat kembali keadaan, situasi dan kondisi saat mereka muda dulu. Akhirnya cerita pun dengan mudah meluncur, mengalir menjadi sebuah narasi sejarah. Maka, narasi "Buku Sejarah Kelurahan Prigen - Tretes" makin hidup, lebih bercerita serta bermakna berkat adanya Foto-Foto Kuno yang saya peroleh dari internet. [caption id="attachment_259238" align="aligncenter" width="400" caption="Jalan Menuju Tretes Prigen Tahun 1900, Gunung Welirang ada di kejauhan"]
[/caption] [caption id="attachment_259240" align="aligncenter" width="400" caption="Hotel Tretes Tahun 1890, Gunung Penanggungan ada di Latar Belakang"]
[/caption] [caption id="attachment_259242" align="aligncenter" width="500" caption="SKAM (School Kampt) Hotel dan Pernah Jadi markas belanda sekarang jadi Surya Hotel Tretes "]
[/caption]
Puncaknya, Buku Sejarah itupun menjadi cindera mata bagi pak Bupati. Lalu, agar tidak sekedar jadi penghias rak perpustakaan, maka sosialisasi Sejarah Kampung Halaman pun digelar. Caranya tentu tidak bagi-bagi buku. Cukup buat Banner bertitel ”Sejarah Kelurahan Prigen – Tretes” dan ”Tretes City Of Mountain” ukuran 2m x 3m. Dipasang di tempat-tempat strategis di penjuru kampung. Tentu saja, banyak warga yang heran. Kok ada Banner versi baru. Biasanya Banner itu hubungannya dengan promosi perusahaan, Pilkada atau PSB (Penerimaan Murid Baru). Tapi ini ada Banner Sejarah Kampung Halaman, dengan tampilan Foto-Foto Kunonya yang langka. Tentu sangat menarik perhatian. Tidak hanya bagi warga kampung, tapi juga pengunjung dari luar kota yang kebetulan sedang melancong. [caption id="attachment_259243" align="aligncenter" width="300" caption="Candi Jawi sebelum direstorasi, atap candi dan puncaknya masih di tanah "]
[/caption] [caption id="attachment_259244" align="aligncenter" width="500" caption="Candi Jawi saat ini (dok pribadi)"]
[/caption] [caption id="attachment_259245" align="aligncenter" width="500" caption="Sosialisasi Sejarah Kampung Halaman lewat Banner (dok pribadi)"]
[/caption]
Nah, ternyata internet sangat bermanfaat dalam penyusunan Buku Sejarah Kampung Halaman saya. Bagaimana dengan Kampung Halaman Anda?
Catatan : Foto Kuno Koleksi KITLV dan Tropen Museum Belanda [caption id="attachment_259246" align="aligncenter" width="500" caption="Ikon Prigen, berupa Patung SENO warisan tahun 1883 di depan Gedung Milik PT Sampoerna (dok pribadi)"]
[/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Catatan Selengkapnya