Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Dukung Migrasi Televisi Digital, Kejar yang Tertinggal untuk Kepentingan Nasional

20 Agustus 2021   13:10 Diperbarui: 20 Agustus 2021   13:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustari tv analog dan tv digital (Shutterstock)

Migrasi TV digital juga tidak serumit yang dibayangkan apalagi sampai harus mengeluarkan biaya besar. Para pemilik TV biasa/tabung alias TV analog masih tetap bisa memanfaatkan perangkat yang sudah dimiliki sehingga berfungsi menjadi TV digital. Cukup dengan manambahkan/menggunakan perangkat STB (Set Top Box) yang sudah mendukung digital video broadcasting-second generation terrestrial (DVB-T2), standar TV digital di Indonesia.  

Masyarakat bisa mengecek informasi soal ASO maupun jenis STB maupun TV digital yang sudah memiliki sertifikasi dalam mendukung siaran digital di laman Kementerian Kominfo DISINI.

Bagaimana dengan masyarakat yang kurang mampu? Pemerintah akan memberikan "subsidi" berupa STB secara gratis kepada masyarakat yang masuk dalam kategori kurang mampu atau miskin di tanah air. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan ada 6,8 juta keluarga miskin. Namun rencananya, pemberian STB ini hanya diberikan kepada keluarga tak mampu yang sudah memiliki televisi.     

Banyak manfaat  

Program migrasi TV digital ini memiliki banyak manfaat untuk masyarakat. Selain soal perbaikan kualitas siaran (gambar dan suara) menjadi lebih baik, TV digital juga memungkinkan masyarakat punya lebih banyak referensi tontonan karena jumlah kanal siaran akan semakin banyak dan beragam. Masyarakat tinggal memilih sesuai dengan minat dan kebutuhan.  

Siaran TV digital juga akan menyediakan fitur Electronic Program Guide (EPG) yang bisa membantu mengontrol, menyeleksi, dan memilih tayangan yang cocok untuk keluarga. Fitur EPG ini bisa dimanfaatkan para orangtua dalam memilih tontonan yang tepat bagi anak-anak sesuai dengan umurnya.

Hal yang tidak kalah menarik adalah manfaat TV digital ini juga berkaitan dengan kepentingan nasional. Sebagaimana disinggung sebelumnya, migrasi TV digital ini sekaligus sebagai penataan frekuensi untuk komunikasi masa depan, menghemat frekuensi radio salah satunya untuk membangun internet cepat.

Pemerintah juga berharap migrasi TV digital ini akan memberikan efek domino yang positif, salah satunya mendorong perkembangan ekonomi digital di tanah air. Melalui tontonan yang beragam dan berkualitas, kiranya bisa dimanfaatkan masyarakat selain sebagai media hiburan juga untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya agar lebih produktif.

Demikian halnya, internet cepat juga bisa dioptimalkan masyarakat sehingga semakin banyak yang ikut terlibat dalam usaha ekonomi digital. Akan tercipta banyak lapangan pekerjaan baru, wirausaha baru, dan akhirnya bisa mengurangi angka pengangguran.

Pemerintah bahkan sudah punya hitung-hitungan sendiri berkaitan migrasi TV digital. Penataan ulang spektrum frekuensi atau refarming ditaksir bisa menaikkan Produk Domestik Bruto sekitar Rp443 triliun dan penerimaan pajak maupun bukan pajak sekitar Rp77 triliun. ASO juga akan menghasilkan 230.000 lapangan pekerjaan baru dan 181.000 unit usaha baru jika diterapkan.

***

Jambi, 20 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun