Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tengah Bentang Laman

13 Juni 2023   10:06 Diperbarui: 13 Juni 2023   10:19 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara kuning daun
kering
luruh ke tanah
dalam hening
menemu akhir takdir penyudah
yang tak lagi terbaca
pada hitungan angka

Di tengah bentang laman
tengadah aku ke langit senja
sendiri masih
serupa sama hari kemarin
berlalu sudah
bukan menanti hadir rembulan
bukan pula kerlip caya benintang
bukan kawan

hanya sengaja
coba titipkan sebuah tanya
di awang tinggi
terawang pandang
: Kemana gerangan angin bawa awan
bawa pula angan dan inginku
akan rinai-rinai hujan
yang kan mungkin basahi daun juga tanah
basahi pula hatiku, gundah?

Pun tiada kan pernah berakhir jawab
sebab laku angin
berlalu acuh kemana entah

Ya, di antara kuning daun
di tengah bentang laman
tengadah aku ke langit senja
hingga tiba sang waktu
menutup daun-daun pintu juga jendela

Muara Bangkahulu, 13 Juni 2023

Baca juga: Puisi: Jejak Hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun