Ternyata Old Quarter adalah daerah yang lokasinya ditengah kota Hanoi dengan kesibukan kotanya dari pagi hingga tengah malam. Â Old Quarter memiliki 40 jalan, jalannya sangat sempit tapi tempat perdagangan yang sangat ramai. Â Dengan berjalan kaki terdapat pasar malam, beberapa tempat strategis seperti the Ngoc Son Temple, Old City Gate, Hoan Kiem Lake. Hanoi Opera House, French Quarter.
Begitu sampai di mulut gang, kembali saya terkejut, kenapa hotel di gang sempit seperti ini. Â Mobil tidak boleh masuk, kami harus mendorong koper kecil hingga sampai hotel.Â
Memasuki Kawasan Old Quarter, saya seperti orang asing yang terheran-heran, oh seperti di Indonesia banyak toko-toko seperti di Glodok dengan pedagang dari Listrik, mainan anak, restoran lokal  duduk dengan bangku plastic kecil dan meja plastic kecil, di "emper" dari trotoar.  Pemandangan yang serba aneh ini membuat saya makin kaget ketika melihat banyak orang asing (kulit putih entah itu dari Australia, Perancis, Inggris) yang juga memenuhi jalan-jalan pedestrian.  Trotoar sempit penuh dengna orang,  lalu dipenuhi dengan mobil dan motor dua arah di gang yang sempit.
Belum pulih shock, saya melihat ada becak motor juga. Â Wah ternyata kota ini masih belum modern seperti yang dibayangkan.
Bertemu dengan orang lokal mulai dari porter sampai resceptionist yang sangat sopan dan cepat servicenya.Â
Kaget dengan hotel dengan bangunan sempit tapi memanjang dan tinggi menjulang ke atas, ada tiga tingkat. Â Saya masih belum percaya saya pikir hotel saya adalah hotel berbintang empat di bangunan yang luas. Â Ternyata ekseptasi beda dengan kenyataan.
Saat makan malam mencari restoran di dekat Hotel, ternyata tempatnya super duper sempit, tapi tamunya semua "bule". Ketika melihat menu makanan yang disajikan adalah ala Vietnam dengan sayuran-sayuran diutamakan.  Ternyata kuliner Vietnam yang disajikan perbaduan antara budaya roti Perancis  dengan isian khas Vietnam, telur goreng atau sayuran segar.  Saya memilih nasi goreng dengan sayur.
Namun, besoknya ketika saya ikut tour yang booking lewat online (tour internasional), ternyata penjemput saya adalah orang Vietnam dengan postur tubuh pendek tapi sangat fasih dalam berbahasa Inggirs, Â Luar biasanya guide ini mampu melayani peserta dari berbagai negara (Malaysia, Korea, India, Norwegia, Inggris, Singapore, Jepang). Â Cekatan dan professional dia mampu melayani sendirian dari mengecek daftar hadir, menjelaskan rute tour sebelum sampai ke Halong Bay. Â Perjalanan selama 3 l/2 jam dari Hanoi menuju ke Halong Bay dengan 2 stop dan salah satunya adalah Pearl Centre. Â Pearll Centre merupakan tempat hasil Mutiara yang menakjubkan dan bagairmana proses Mutiara itu dirawat dan dipilih jenisnya menjadi Mutiara yang terbaik, dibentuk menjadi perhiasan.
Nach ketika akan masuk ke boat atau kapal, Â kami diberikan makan siang dengan set menu yang lengkap mulai ikan sampai sayuran. Â Meskipun sudah ada pramusaji dari kapal, tapi guide juga ikut melayani kami.