Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Balik Gemerlapnya "Kopi" Ada Tangisan Petani Kopi

3 Oktober 2017   14:23 Diperbarui: 3 Oktober 2017   14:40 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi penikmat kopi yang belum menyadari bagaimana harga kopi yang diseruputnya itu sangat jauh berbeda dengan apa yang diterima oleh petani kopi yang bekerja keras untuk menghasilkan dari tanaman kopi menjadi kopi dengan cita rasa yang nikmat sekali.

Mereka harus menanam kopi dari bibit.  Bibit ini yang akan menentukan jenis kopi yang akan dihasilkan.  Sebaiknya ditanam atau dibudidayakan dengan cara organik.   Setelah ditanam, diberikan pupuk organik di tanah subur maka bijinya yang dihasilkan dengan kualitas terbaik.

Cara mengolah kopinya dengan tiga cara yaitu natural, honey (semi wash), dan full-wash.  Setelah berbuah , ada cara pemetikan, dan pengeringan.   Namun, karena petani lebih memilih menjual kopi itu masih dalam bentuk red cherry untuk segera dapat uang. Mereka menjual kepada petani lain atau tengkulak atau pengepul yang jadi penyuplai pabrik kopi.   Harga yang diberikan jika masih dalam bentuk red cherryberkisar Rp. 6000-Rp.7.000 per kg.  Sementara jika buah kopi itu diproses menjadi green bean bukan buah panen maka harga berubah menjadi  Rp.70,000/ per kilogram  atau harga biji kopi sangrai (roast bean)  Rp.250,000 per 800 gram.

Diharapkan petani bisa mempunyai kemampuan untuk mencapai kepada step selanjutnya sehingga ketika harga jual itu cukup tinggi, kesejahteraan petani pun dapat lebih baik lagi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun