Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Cinta

30 Maret 2019   19:58 Diperbarui: 30 Maret 2019   20:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://getlink.pro 

Mungkin benar kata pepatah bahwa merasakan jatuh cinta walaupun berujung luka adalah lebih baik daripada tidak merasakan sama sekali,
shubuh ini kami menumpahkan isi hati kami masing-masing, mulai dari tawa hingga kata yang pernah menggores luka. Semua tertuang di bawah rembulan yang merindukan senja. Hening, cukup hati kami yang saling berbicara.

Angin malam diam-diam merasuk ke ruas-ruas rusuk kami. Sesekali suara tikus menambah kesan kumuhnya ibu kota. Kami duduk di teras rumah. Sesekali kami beradu pandang ketika mendengar suara tikus ataupun ketika ada orang yang berlalu lalang. Ah, malam yang manis. Kembali berbicara perihal cinta, tentu tiada manusia yang ingin hidup menderita, apalagi hidup menyendiri tanpa bersanding dengan orang yang bisa membuat kita bahagia.

Benar saja, memiliki pengalaman dalam sebuah hubungan sangatlah penting, bagaimana kita bisa belajar untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam hubungan. Iya, hubungan yg bisa jadi telah membuat kita menjadi seorang yang lebih dewasa, baik dalam berpikir maupun bersikap. Bagaimanapun, manusia tidak bisa lepas dari kata cinta, satu kata yg setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentangnya.

Namun demikian, kadang kami berdua merasa heran, bagaimana mungkin seseorang bisa jatuh hati dengan begitu mudahnya? Bagaimana mungkin seseorang bisa bergonta ganti pasangan dengan begitu cepat? Jika demikian itu dinamakan cinta, lalu apa makna cinta sebagai bagian dari tulang rusuk? Entahlah. Tiba-tiba saja kami teringat akan seseorang yang pernah membuat hati kami masing-masing terluka. Lalu benarkah luka itu karena kami yang terlalu banyak berharap?

"Hal utama yang bisa saja membuat kita kecewa adalah harapan kita sendiri", kata rembulan pada sang senja. Harapan kita yg terlalu dalam kepada orang yg bisa jadi tidak mengharapkan kehadiran kita. Iya, kadang manusia memang selucu itu. Tapi mau bagaimana lagi? Tuhan pun menciptakan manusia berpasang-pasang bukan? Tentu pasangan itu akan lebih indah jika di dalamnya terdapat kedua sejoli yg saling mencintai. Iya, saling menjaga, merasa nyaman, bahkan saling menghormati dalam hal apapun. Asal para laki-laki itu tau, yang dibutuhkan seorang perempuan adalah laki-laki yg bisa menjaga marwah (kehormatan)nya di hadapan Tuhan, maupun di hadapan makhluk-Nya. Wallahu a'lam bisshowab.

Haniffa berkolaborasi dengan Faqih,
Di bawah rembulan malam yg merindukan senja.
29 Maret 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun