Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kerja Cerdas untuk Menyiasati Lolos UTBK

1 Juli 2020   00:55 Diperbarui: 1 Juli 2020   00:47 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (ptn) tingkat persaingannya tiap tahun semakin ketat. Kini calon mahasiswa baru harus mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak satu kali. Peluang untuk diterima atau tidak di kampus impian tergantung kesiapan diri mereka menjelang tes. Nasib mereka akan di tentukan dalam waktu sekitar 120 menit.

Masa pandemi covid-19 menyebabkan perubahan kebijakan lembaga tes masuk perguruan tinggi (ltmpt). Kebijakan sebelumnya, tes terdiri dari dua jenis yakni tes kemampuan akademik (tka) dan tes potensi skolastik (tps). Kini di kerucutkan menjadi satu tes yakni tps saja.

Hal ini membuat lembaga bimbingan belajar memberikan pelayanan belajar dalam jaringan (daring). Siswa akan dibimbing belajar mengerjakan soal-soal tps dengan cepat dan benar. Tujuannya yakni sukses menembus ketatnya persaingan mendapatkan jatah kursi ptn.

Belajar teratur
" Jika saya memiliki waktu delapan jam untuk menebang pohon. Maka akan saya habiskan waktu enam jam untuk mengasah kapak saya. Sisanya yang dua jam, akan saya gunakan untuk menebang pohon". Abraham  Lincoln, Presiden USA ke-16.

Artinya waktu yang tersedia biasanya digunakan oleh pelajar untuk berlatih mengerjakan soal-soal try out. Harapanya hanya satu yakni saat hari-h pelaksanaan tes bisa lancar dalam mengerjakan soal.

Ada suatu strategi dalam belajar untuk menghadapi tes yang begitu penting seperti utbk. Siswa harus belajar keras itu sejak jauh-jauh hari sebelum pelaksaan tes. 

Minggu - minggu ini adalah minggu tenang. Karena tes utbk akan dilaksanakan serempak minggu depan. Belajar yang cukup, menghafalkan rumus-rumus yang penting, dan berlatih mengerjakan soal secukupnya saja. Namun dengan porsi yang biasa. Tidak perlu belajar sampai larut malam yang begitu menguras energi.

Ibaratnya itu saat ini kita akan mengikuti lomba lari maraton. Tentu sebelum lomba lari dilaksanakan. Kita tidak dianjurkan untuk berlatih berlari terlebih dahulu. Bisa - bisa nanti kita capek saat lomba itu akan di mulai.

Begitulah pentingnya strategi belajar. Bisa di bilang calon mahasiswa lagi semangat-semangatnya dalam belajar. Pribahasa mengatakan hati karep tapi otak dan tubuh tidak mampu. Sehingga kalau dipaksakan daya tahan tubuh bisa turun. Hal inilah yang menyebabkan tubuh mudah terserang kuman penyakit.

Murid yang sakit
Saya sebagai tutor yang bertugas untuk menyiapkan anak didik untuk tes utbk. Ada salah satu murid saya. Anaknya perempuan, kemampuanya diatas rata-rata dari temannya. Beberapa kali try out, hasil tes pengetahuan kuantitatifnya unggul dibandingkan yang lainnya. Namun, kini menjelang pelaksanaan utbk daya tahan tubuhnya menurun.

Orang tuanya menuturkan, jika anaknya dalam belajar itu berlebihan. Sebelum les di bimbel sacara daring di siang hari. Dia belajar pada pagi harinya dengan cara mengerjakan soal-soal try out yang ada di hp. Keluhannya sekarang adalan matanya terasa panas. Setelah itu merasakan tubuhnya demam.

Hal ini bisa saja terjadi karena terlalu lama menatap layar ponsel. Hal ini tentu saja akan membuat mata kering dan lelah. Saat seperti ini bisa saja membuat daya tahan tubuh menurun. Karena otak bekerja dengan keras untuk menyelesaikan soal - soal. 

Bagaimanapun juga tubuh kita juga memiliki hak untuk istirahat. Setelah seharian digunakan untuk berfikir mengerjakan soal. Memang benar utbk adalah suatu hajat besar. Banyak pihak yang berperan untuk kesuksesan utbk. Mulai dari siswa, orang tua, guru, dan tutor. 

Bagaimana caranya menciptakan suatu kerjasama yang baik untuk saling menjaga dan mengingatkan dalam belajar. Memang belajar itu penting. Namun juga dengan harus dalam batas sewajarnya saja. Tidak perlu belajar mati-matian. Saya percaya bahwa hasil tidak akan menghianati usaha yang telah kita lakukan. Belajar cukup dalam batas sewajarnya saja.

Hal yang kita takutkan adalah adanya faktor x yang membuat kegagalan. Faktor itu menurut saya adalah mental untuk bertanding. Memang sebagai pengamat, mudah saya mengatakan. Namun bagi murid saya, hari ini adalah saat yang begitu menekan dan mendebarkan hati. Karena kegiatan belajarnya selama ini akan dipertaruhkan di layar monitor yang berisi soal-soal ujian. 

Jika berhasil melewati ujian ini dan dinyatakan lolos seleksi. Maka mereka akan kuliah di ptn impiannya. Namun jika gagal, mereka harus mencoba untuk mendaftarkan diri ke kampus incarannya lagi. Lalu menyiapkan diri dalam belajar untuk mengikuti serangkaian tes seleksi.

Belajar yang Menyenangkan
Ilmu akan mudah masuk kedalam pikiran kita. Jika hati kita senang, tubuh dalam kondisi prima, dan pikiran kita terfokus untuk menyelesaikan suatu permasalahan. 

Ketenangan akan membuat mudah dalam belajar. Tekanan akan menyempitkan otak dalam berfikir. Semakin tertekan, hal itu akan membuat hati semakin kacau. Soal yang mudah terkadang tidak bisa diselesaikan. Hal itu terjadi karena tubuh tegang, pikiran kacau, dan hati tidak tenang. Bercampur aduklah menjadi satu. Sehingga membuat pekerjaan semakin berantakan.

Saran saya bagi murid-murid yang akan menghadapi tes. Jagalah kesehatan dan istirahatlah yang cukup. Makanlah empat sehat lima sempurna dan minumlah air putih yang cukup.  Serta usahakanlah hati kita untuk selalu berbahagia. Caranya yaitu dengan mudah senyum. Karena suatu kebahagian akan menjadi suatu energi yang bisa menyemangati jiwa.

Jika usaha secara lahiriah sudah dilakukan. Tinggal berdoa sepenuh hati untuk menyerahkan hasil akhir kepada Allah. Inshaallah akan ada keajaiban yang menuntun kehidupan kita untuk menuju kesempurnaan yang kita inginkan. 

Saya yakin semesta pasti akan mendukung kita jika kita menginginkan sesuatu. Lalu mengusahakan keinginan itu dengan sungguh-sungguh.

Semoga bermanfaat
Mojokerto, 30-06-2020
Salam,

Eki Tirtana Zamzani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun