Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyeimbangkan Waktu untuk Kerja, Keluarga, dan Ibadah

23 Maret 2024   07:16 Diperbarui: 23 Maret 2024   08:01 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyeimbangkan Waktu untuk Kerja, Keluarga, dan Ibadah

Seorang pegawai atau karyawan dituntut untuk bekerja secara profesional. Di tempat kerja harus benar-benar memaksimalkan waktu agar produktivitas tetap terjaga. Sebuah kantor atau perusahaan tentu memiliki target-target tertentu bagi setiap karyawan atau pegawainya.

Kepala kantor memiliki target untuk para karyawan yang menjadi bawahannya (baca: mitra kerjanya). Demikian pula para karyawan ada target kelompok yang harus dikerjakan bersama. Setiap target perlu dipelajari bersama agar dapat ditentukan strategi untuk mencapai target tersebut.

Setiap permasalahan yang muncul perlu didiskusikan bersama agar dapat dicari jalan keluar atau cara pemecahan yang paling efektif, bukan asal kerja tidak tentu arah.

Peluang Pahala Bulan Ramadan

Pada bulan Ramadan umat Islam mendapatkan peluang untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Seorang pegawai atau karyawan muslim tentu tidak akan melewatkan peluang untuk mendapatkan pahala yang dijanjikan Allah.

Sementara itu, pegawai yang sudah berkeluarga akan dituntut oleh istri/suami dan anak-anaknya agar dapat melaksanakan aktivitas berbuka puasa bersama, makan sahur bersama, dan (mungkin) pergi ke masjid bersama untuk mejalankan salat tarawih.

Bagaimana mengelola waktu untuk kerja, keluarga, dan beribadah agar tidak ada yang dikalahkan. Kerja tetap optimal, keluarga diperhatikan, dan ibadah dapat maksimal.

Di sinilah perlu manajemen waktu yang perlu disepakati, terutama untuk keluarga. Apalagi keluarga yang belum lama menikah (kurang dari lima tahun).

Sang suami selaku kepala rumah tangga perlu menjelaskan target-target tugas di kantor dan waktu pelaksanaan atau penyelesaiannya kepada pasangan dan anak-anaknya. Dengan uraian tugas-tugas tersebut akan ditemukan waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan ibadah mandiri dan acara keluarga.

Jam Istirahat Kantor untuk Ibadah Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun