Mohon tunggu...
Asep Parantika
Asep Parantika Mohon Tunggu... Dosen - Berisi tentang berbagai informasi yang mungkin bermanfaat bagi orang banyak

Seorang Dosen di Politeknik Sahid (d.h Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid) Jakarta, Setelah menyelesaikan pendidikan Doctoral di Universite d'Angers -France, dengan tema desertasi mengenai Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Nasional tentang Bagaimana orang Indonesia berwisata ... membuatnya terus ingin belajar tentang bagaimana orang Indonesia berwisata dan manfaat pariwisata bagi orang Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Quovadis Penelitian Pariwisata Indonesia

31 Oktober 2018   16:29 Diperbarui: 1 November 2018   07:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin beberapa dari kita pernah membaca dan melihat beberapa  artikel yang meninggalkan Stereotype dari wisatawan sebuah negara? Wisatawan Jepang yang dikenal sebagai Photo Hunter., karena prilaku mereka selama berwisata yang tak lepas dari kamera... Kini mereka sangat memiliki positif image, sebagai wisatawan yang royal dan loyal, apalagi setelah gerakan membersihkan stadion yang mereka lakukan selama kejuraan sepakbola dunia di Moskow 2018 beberapa bulan yang lalu.

Namun sebaliknya tetangganya China, negara New Economic Giant yang semua orang sudah tahu bagaimana stereotype jelek wisatawan china Selama mereka berada di tempat wisata....

Alhamdulillah sampai saat ini belum banyak ulasan artikel di luar negeri yang membahas prilaku negatif wisnas Indonesia di luar negeri.  Hanya ada satu artikel di salah satu koran kompas yang membahas prilaku orang Indonesia yang melancong di luar negeri..Besar harapan kita, citra positif yang diberikan oleh Wisnas kita di mancanegara, bukan sebaliknya....

Dari data statistik di beberapa negara tetangga khususnya ASEAN menunjukkan bahwa sebenarnya dinegar-negara tetangga kita khususnya Malaysia dan Thailand, memperoleh keuntungan besar dari Wisnas Indonesia. Wisatawan Indonesia telah menjadi target utama pariwisata mereka, begitu Juga di Thailand dan HK, kita mengalami defisit jumlah wisatawan.

Perlu dilihat seberapa besar orang Indonesia yang berkunjung ke China, jangan-jangan lebih banyak yang ke China dari pada ke Indonesia??? Atau bisa jadi pengeluaran Wisatawan Indonesia yang ke China lebih besar dari pengeluaran wisatawan China yang ke Indonesia (Kualitatif).

Sepertinya pemerintah atau pihak-pihak yang berwenang  perlu mengeluarkan data yang lebih valid dan official dari pemerintah terkait berapa banyak sebenarnya Devisa yang keluar dari Indonesia, melalui Wisnas ini...


Jangan sampai kehawatiran kita terjadi, bahwa devisa yang keluar lebih besar dari devisa yang masuk ke Indonesia melalui pariwisata.

Rekomendasi

Perlu lebih banyak penelitian yang dilakukan oleh para dosen maupun peneliti pariwisata dengan penelitian-penelitian yang aplikatif, dan memperbanyak data Kualitatif agar menghasilkan tema-tema yang menarik dan bermanfaat bagi perkembangan pariwisata Indonesia.

Penelitian Sosiologi terhadap prilaku Wisatawan Nasional, dan wisatawan domestik sangat menarik untuk dibahas, sehingga mampu  merubah karakter bagi Wisatawan Nasional yang mampu menjadi IndonesianGood Ambassador saat melancong keluar negeri

Tulisan ini merupakan materi yang diampaikan pada simposium "Mencari Metode Penelitian Pariwisata Terapan dalam Rangka Mengokohkan 10 Tahun Disiplin Ilmu Pariwisata sebagai Ilmu Mandiri" di Sekolah Vokasi UGM 20 Oktober 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun