Siapa sih yang tidak tergiur dengan healing murah? Rata-rata pelaku usaha open trip memang mewarkan harga murah dengan realisasi yang kadang diluar rasionalitas. Selain dari persoalan armada yang kerap membuat para membernya harap-harap cemas, pun terhadap lokasi wisata yang kadang tidak sesuai harapan.
Bukan justru demi kenyamanan dan keamanan para penggunanya, namun lebih sekedar profitisasi yang sebatas menguntungkan para pelakunya semata. Khususnya dari para penyedia layanan bus atau travel wisata yang dianggap kurang profesional dalam pemakaian armada, seperti ungkap Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Data KNKT menyebutkan, bahwa per tahun 2023 kecelakaan jalan raya terdominasi oleh kendaraan berat, seperti bus dan truk. Baik dalam status terbakar, terguling, tergelincir, atau faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan fatal. Namun, yang jadi sorotan belakangan ini adalah masalah layanan bus pariwisata.
Layanan bus pariwisata dengan domain penumpang besar inilah yang kerap menimbulkan besarnya korban jiwa. Karena muatannya terkadang tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan armada. Termasuk dengan perizinan penyedia layanan bus pariwisata yang dinilai kerap tidak sesuai dengan aturan.
Berikut adalah 8 peristiwa kecelakaan bus pariwisata selama tahun 2023-2024
1. Tanggal 27 Januari 2023, bus pariwisata vs truk tronton di Gresik; 4 meninggal dunia, dan 15 lainnya luka-luka.
2. Tanggal 7 Mei 2023, bus pariwisata tergelincir masuk jurang di Tangerang; 2 meninggal dunia, dan puluhan lainnya luka-luka.
3. Tanggal 5 Juni 2023, bus pariwisata kecelakaan di Ciater; 4 orang luka-luka.
4. Tanggal 2 Desember 2023, bus pariwisata bertabrakan dengan truk di Pasuruan; tidak ada korban jiwa.
5. Tanggal 18 Januari 2024, bus pariwisata terguling di Tol Ngawi; 2 meninggal dunia, dan 22 lainnya luka-luka.
6. Tanggal 6 Februari 2024, bus pariwisata kecelakaan di Imogiri, Jogjakarta; 13 meninggal dunia, dan 47 lainnya luka-luka.
7. Tanggal 8 Februari 2024, bus pariwisata terguling di Bantul; 3 meninggal dunia, dan puluhan lainnya luka-luka.
8. Tanggal 11 Mei 2024, bus pariwisata kecelakaan di Subang; 11 meninggal dunia, dan puluhan lainnya luka-luka.
Daftar panjang problematika transportasi wisata yang sepatutnya dapat diperbaiki dalam pemberlakuannya. Bukan sekedar healing semata, tanpa melihat potensi bahaya yang dapat ditimbulkan. Perhitungan kewaspadaan sudah harus menjadi aspek utama demi keselamatan.
Diantaranya adalah uji kelayakan bus pariwisata secara transparan, baik dari penyedia ataupun dari pemakai layanan. Khususnya dalam memahami usia armada, hingga surat-surat izin yang kiranya penting untuk dijadikan kesepakatan bersama. Walau biasanya harga murah tetap menjadi faktor pemikat utamanya.
KNKT menyebutkan, rata-rata masalah armada menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan fatal. Seperti masalah rem blong, yang dominan disebut sebagai biang keladinya. Keselamatan harus tetap diprioritaskan, agar tidak menambah daftar panjang kecelakaan di jalan raya yang melibatkan bus pariwisata.
Semoga bermanfaat, dan terima kasih.
