Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tanpa Filolog, Bahasa Lokal = Dinosaurus

29 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 29 Januari 2021   23:53 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini setidaknya bisa selaras dengan kemungkinan Aceh juga memiliki MoW yang terpendam. Dalam kasus tsunami raya yang melanda Aceh pada medio 2004 silam, Simeulue sebagai pusat magnitude gempa, ternyata tidak hanya menyisakan cara penyelamatan bencana, namun juga memiliki kearifan lokal dalam bentuknya yang sudah mentradisi, sehingga tsunami tidak lagi asing dalam budaya mereka yang dikenal sebagai 'smong', berbagai peninggalan naskah atau lisan atau bukan tidak mungkin tuturan arif ini berasal dari kelompok penutur lokal yang mungkin sebagian penutur bahasanya sudah berkurang atau bahkan punah.

Hal inilah yang dapat muncul menjadi medium pembelajaran bagi seluruh masyarakat didunia tidak hanya di Indonesia untuk bisa bertahan dan berkawan dengan bencana, melalui medium kearifan lokal melalui perantaraan naskah-naskah dari bahasa lokal yang mungkin telah hilang .

Maka Kongres Peradaban Aceh yang mengusung tema penting 'penyelamatan bahasa-bahasa lokal', harus menjadi pengingat dan perhatian serta kepedulian kita semua. Sebuah momentum kebangkitan bahasa-bahasa lokal yang terpinggirkan dan punah untuk hidup kembali dan memberikan kisah kesejarahan bagi kita. Menguatkan akar kebudayaan kita yang kuat tidak saja dengan keragaman tuturan, aksara, namun juga dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam muatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun