Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melacak Jejak Kampung Kuno Pulau Tayando, di Ujung Timur Tenggara Nusantara

19 Juli 2020   20:36 Diperbarui: 23 Agustus 2020   22:00 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak perdagangan kuno, gerabah dan keramik. Sumber: Balai Arkeologi Maluku/Wuri Handoko

Menurut penduduk, konon Islam masuk ke pulau itu, sejak abad 13 M. Tentu waktu yang sangat tua, dan sepertinya tidak setua itu. Menurut pandangan arkeologi kami, adanya bukti masjid kuno menurut tipologinya, mungkin kisaran abad 17 M, walaupun pedagang Islam, bisa saja sudah ada jauh sebelum waktu pendirian masjid.

Bukti-bukti Aktivitas Perdagangan Kuno

Jejak perdagangan kuno, gerabah dan keramik. Sumber: Balai Arkeologi Maluku/Wuri Handoko
Jejak perdagangan kuno, gerabah dan keramik. Sumber: Balai Arkeologi Maluku/Wuri Handoko
Semakin penasaran, kami mengamati pula, jejak-jejak kampung kuno yang bisa dilihat di permukaan tanah. Rupanya, kampung kuno itu merupakan kampung yang cukup ramai pada masa lampau. Bukti-bukti adanya temuan perkakas berupa alat-alat rumah tangga terbuat dari tanah liat, seperti pecahan piring, kendi, periku, tempayan, berserak di permukaan tanah. Juga keramik-keramik porselin berbagai jenis. 

Melihat keramik-keramik porselin itu menandakan adanya jejak-jejak aktivitas perdagangan setidaknya sejak abad 16 M, atau bahkan lebih tua lagi dari itu. Keramik-keramik porselin itu diantaranya juga ada yang berasal dari abad 19-20, terutama keramik buatan Belanda.

Beberapa juga ditemukan alat-alat rumah tangga, bahkan yang terbuat dari logam dan kaca, yang menunjukkan peralatan dibuat oleh bangsa Eropa. Artinya, jejak perdagangan sejak awal Islam masuk, hingga masuknya pengaruh kolonial, sudah ramai di kampung kuno itu. 

Tentu menjadi pertanyaan, sejak kapan, kampung kuno itu berdiri? Sepertinya jejak-jejak masa lampau itu, masih perlu terus ditelusuri. Peradaban sebelum ramainya aktivitas perdagangan dari masa pengaruh Islam hingga kolonial, masih misterius. Kemudian, bagaimana peran kampung kuno itu terhadap pulau-pulau lainnya, juga perlu dijawab. 

Yang pasti, kampung kuno itu, dengan jejak-jejaknya yang masih dapat dilihat sampai detik ini, adalah bukti adanya peradaban yang maju dan terus bertahan hingga sekarang. Kampung kuno, meskipun saat ini menyisakan puing-puing di tengah pulau terpencil dan dikelilingi oleh hutan dan lahan-lahan tidur, menjadi saksi dan bukti sejarah peradaban manusia kala itu. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun