Mohon tunggu...
Wulan SuciRachmadani
Wulan SuciRachmadani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang pendidik yang mengajar mata pelajaran matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Matematika di Sekitar Kita

15 Januari 2023   14:11 Diperbarui: 15 Januari 2023   14:15 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Matematika mendengar namanya saja bagi sebagian siswa sudah menjadi momok yang mengerikan, apalagi pada proses belajarnya. Matematika adalah pelajaran yang paling ditakuti oleh beberapa siswa di sekolah. Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin karena Sebagian siswa tersebut sudah merasa takut duluan sebelum mempelajari matematika. 

Matematika sendiri memiliki  pengertian sederetan angka-angka, dan symbol matematika yang bisa di selesaikan melalui operasi hitung matematis (Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).

Kegiatan pembelajaran matematika di sekolah tidak berorientasi pada penguasaan materi matematika semata, tetapi materi matematika di posisiskan sebagai alat dan sarana siswa untuk mencapai kompetensi. Oleh karena itu, ruang lingkup mata pelajaran matematika yang dipelajari di sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai siswa. 

Pembelajaran matematika di sekolah memiliki peranan yang sangat penting, siswa memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, peran pembelajaran matematika adalah agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, serta agar siswa dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif dan berjiwa kreatif.

Melihat perannya yang sangat penting, maka urgensi dalam mempelajari matematika juga harus diutamakan. Mungkin tidak semua siswa terbentuk untuk menjadi konseptor handal melalui matematika, namun kita sebagai pendidik harus bisa menciptakan suasana belajar matematika yang dapat di terima oleh semua siswa. 

Salah satu cara yang pernah saya lakukan adalah dengan mendekatkan siswa dan matematika melalui situasi real yang di hadapi oleh siswa tersebut. Dengan mengetahui penerapan dari setiap materi yang dipelajari di matematika, siswa memiliki sedikit ketertarikan yang lebih untuk mengetahui materi tersebut lebih lanjut.

Praktik baik sebagai guru matematika di SMP Al-Jannah yang pernah saya lakukan dalam menciptakan situasi real pembelajaran matematika adalah pada siswa kelas 7 materi himpunan, saya membiarkan siswa terjun langsung dalam pengelompokkan objek/sifat objek di sekitar sekolah ataupun dirumah (saat pembelajaran online). 

Setelah siswa memiliki data pengelompokkan jenis objek/sifat objek tersebut, mereka diminta untuk melakukan operasi himpunan pada data tersebut. Dampak yang saya rasakan dalam proses ini adalah, siswa memiliki sudut pandang yang nyata mengenai materi himpunan di sekitarnya, dan juga siswa lebih di tantang akan sesuatu yang berbeda dengan teman nya yang lain.

Selain pada materi himpunan, saya juga melakukan praktik baik tersebut pada beberapa materi lainnya seperti aritmatika sosial, dan bangun datar. Pada materi aritmatika sosial, saya memberikan penugasan untuk siswa dapat langsung menuju ke tempat terjadinya proses interaksi sosial tersebut, yaitu toko/pasar terdekat. 

Disana siswa dapat melihat langsung proses terjadinya jual-beli dan siswa diminta menyelediki sebelum terjadinya proses jual kepada konsumen, maka terjadi proses perhitungan terlebih dahulu sampai dapat ditentukan harga jual. 

Pada tahap ini siswa akan mendapatkan informasi berupa harga modal dan harga jual suatu objek. Kemudian pada proses aritmatika nya, siswa dapat menentukan keuntungan/kerugian, besaran, dan persentase nya. Kemudian dari objek tersebut juga siswa dapat melihat besar netto dan mengukur bruto nya, kemudian dapat ditentukan Tara dari objek tersebut. 

Dalam tahap ini memang memerlukan waktu yang cukup banyak pada praktiknya, tapi dapat memberikan bukti nyata penerapan matematika di kehidupan terdekat siswa.

Pada materi bangun datar, saya memberikan permasalahan dari lingkungan sekitar. Seperti menciptakan sebuah benda baru melalui pengukuran bangun datar yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Tentunya karena proses ini dilakukan di luar kelas, siswa menjadi lebih atraktif dan mengerti bagaimana mengoperasikan rumus luas dan keliling pada bangun datar di lingkungan sekitar kita. Proses ini juga memacu daya kreatif siswa untuk menyelesaikan masalah yang berbeda satu sama lain.

Dalam proses pembelajaran matematika tentunya masih banyak sekali tantangan lain yang perlu kita hadapi sebagai pendidik. Namun apapun bentuk upaya yang kita lakukan tentunya untuk mencapai tujuan dari pembelajaran matematika itu sendiri. 

Semoga praktik baik yang saya tulis ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk selalu mengutamakan kenyamanan siswa dalam belajar matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun