Selain itu, platform digital seperti media sosial juga bisa menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan Kalondo Wei kepada generasi muda. Melalui foto, video, dan cerita yang dibagikan secara online, tradisi ini bisa mendapatkan tempat di hati banyak orang. Kalondo Wei adalah salah satu kekayaan budaya Bima yang patut dihargai dan dilestarikan. Melalui tradisi ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kalondo Wei bukan hanya prosesi dalam pernikahan, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur yang mengajarkan tentang kebersamaan, penghormatan, dan kesiapan dalam menjalani kehidupan baru.
Kalondo Wei adalah tradisi pernikahan yang kaya dengan makna dan nilai-nilai luhur yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Bima. Prosesi ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga simbol transisi, kebersamaan, dan penghormatan terhadap leluhur. Melalui upaya bersama dari keluarga, masyarakat, pemerintah, dan generasi muda, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Harapan ke depan, Kalondo Wei akan tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bima. Generasi muda diharapkan dapat memahami dan menghargai warisan budaya ini, serta berperan aktif dalam melestarikannya. Dengan demikian, tradisi Kalondo Wei tidak hanya akan menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga akan terus hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI