Mohon tunggu...
Wulan Ramdani
Wulan Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Kalondo Wei di Bima NTB

7 Juni 2024   08:35 Diperbarui: 7 Juni 2024   08:37 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Facebook.com/Macarucaru

Selain itu, platform digital seperti media sosial juga bisa menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan Kalondo Wei kepada generasi muda. Melalui foto, video, dan cerita yang dibagikan secara online, tradisi ini bisa mendapatkan tempat di hati banyak orang. Kalondo Wei adalah salah satu kekayaan budaya Bima yang patut dihargai dan dilestarikan. Melalui tradisi ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kalondo Wei bukan hanya prosesi dalam pernikahan, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur yang mengajarkan tentang kebersamaan, penghormatan, dan kesiapan dalam menjalani kehidupan baru.

Kalondo Wei adalah tradisi pernikahan yang kaya dengan makna dan nilai-nilai luhur yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Bima. Prosesi ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga simbol transisi, kebersamaan, dan penghormatan terhadap leluhur. Melalui upaya bersama dari keluarga, masyarakat, pemerintah, dan generasi muda, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Harapan ke depan, Kalondo Wei akan tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bima. Generasi muda diharapkan dapat memahami dan menghargai warisan budaya ini, serta berperan aktif dalam melestarikannya. Dengan demikian, tradisi Kalondo Wei tidak hanya akan menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga akan terus hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun