Mohon tunggu...
wulan azzahra
wulan azzahra Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswi

Mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kepribadian Tokoh Melody dan Dylan dalam Kajian Psikologi Sigmund Freud

12 Juli 2021   10:50 Diperbarui: 12 Juli 2021   11:05 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aspek ini yang terdapat dalam tokoh Melody muncul diawal cerita ketika Melody ingin pulang dengan Dylan ketika mereka bertemu secara tidak sengaja disebuah caf dalam keadaan sedang hujan. Keinginan Melody tersebut melatar belakangi kemunculan id/naluri dalam diri Melody. Keinginan Melody bukan tidak beralasan, tentu ada alasan mengapa Melody ingin pulang bareng dengan Dylan yaitu karena Melody tidak mau pulang hujan-hujan dan saat itupun kondisi sudah larut malam. Hal ini terlihat dalam kutipan sebagai berikut.

"kak Dylan kan?" Tanya Melody tolol, itu adalah sesuatu yang sudah pasti, buat apa ditanyakan kembali. Dylan menoleh kearah Melody dengan kerutan di dahinya. Dari raut wajahnya, terlihat bahwa Dylan tidak suka dengan kehadiran Melody di hadapannya. Dia seperti ingin mengatakan, 'lo apaan sih disini, sok kenal lagi.' "Masih perlu gue jawab?" Dylan balik Tanya dengan raut wajah sinisnya. Melody menggigit bibir bawahnya, seharusnya dia tahu bahwa respons Dylan akan seperti ini. Lalu dia menghela napas, mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ada didalam dirinya. "Aku boleh numpang

"pulang bareng apa enggak?" (hlm. 8)

Kutipan tersebut menunjukkan ketika Melody ingin pulang bareng dengan Dylan, Dylan yang berawal menolak akhirnya mau mengantarkan pulang Melody. Keinginan Melody selanjutnya adalah dia ingin menjauhi Dylan dikarenakan setiap dia dekat dengan Dylan dia selalu mendapat masalah baru. Hal tersebut terlihat dalam kutipan sebagai berikut.

"Namun, Melody bertekad dalam hati bahwa ini adalah kali terakhir dia berurusan dengan Dylan. Setiap berada di sekitar Dylan, dia selalu mendapat kesulitan" (hlm.36)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody benar-benar tidak ingin bertemu lagi dengan Dylan. Saat Melody mulai menjauh dari Dylan justru Melody mendapatkan dare dari temannya untuk menelfon Dylan dan minta berangkat sekolah bareng, dan Dylan mengiyakan. Hal tersebut membuat Melody semakin kesal dengan Dylan. Hal tersebut terlihat dalam kutipan sebagai berikut.

"Melody syok seketika. Dia tak percaya saat Dylan mengiyakan permintaannya tersebut. Kenapa Dylan begitu menyebalkan, kenapa dia tidak menolak permintaannya itu? Terkadang hal seperti ini terjadi, ketika kita sangat menginginkan sesuatu, biasanya akan sulit diraih. Tapi saat kita tidak menginginkannya, dia justru akan perlahan menghampiri". (hlm. 78)

Kali ini Melody ingin menjauhi Dylan karena Melody tidak ingin semakin terbawa masuk dalam masalah yang berkaian dengan Dylan. Hal tersebut terlihat dalam kutipan sebagai berikut.

Melody duduk kembali, dan Dylan ikut duduk di sampingnya. Tak ada yang Melody pikirkan saat itu, dia benar-benar nggak mau Dylan menyeretkan ke dalam masalah lagi.(hlm.140)

Aspek id yang terdapat dalam tokoh Dylan muncul saat Dylan mempunyai rasa suka kepada Bella. Hal tersebut terdapat dalam kutipan sebagai berikut.

Dylan merasa nyaman ketika berada di dekat Bella. Oleh karenanya, Dylan menjaga jarak dengan cewek lain. (hlm. 15). Ketika Bella mengetahui tentang perasaan Dylan kepadanya, Bella hanya menganggap bahwa Dylan hanya temannya. Dan Dylan oun tidak pernah memaksakan perasaannya kepada Bella. Hal tersebut terdapat dalam kutipan sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun