Mohon tunggu...
Ady Pratama
Ady Pratama Mohon Tunggu... -

Hanya seorang mahasiswa yang menekuni keprofesiannya sebagai desainer, pengagum fashion, dan netral terhadap politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Burlesque: Seni Rayuan

3 Maret 2016   13:22 Diperbarui: 3 Maret 2016   13:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: hippodromecasino"][/caption]Kerap dijuluki sebagai cikal bakal tarian striptease, seni pertunjukan sensual ini kembali meraih pamornya di era modern.

Burlesque lahir sekitar tahun 1840, di tengah kejayaan revolusi industri yang melanda daratan Eropa. Aliran seni ini merupakan sebuah pertunjukan parodi atau komedi satire yang mengisahkan seputar pertentangan warga kelas menengah terhadap dominasi kaum aristokrat dalam mengatur norma masyarakat pada zaman itu. 

Di setiap pertunjukan Burlesque, para pemain melontarkan beragam sindiran konyol seputar gaya hidup para kaum elit, seperti jenis hiburan yang mereka sukai, seperti balet, opera, hingga teater Shakespeare. Bahkan dalam meilih kostum panggung, mereka sengaja mengenakan busana super seksi yang dianggap tak layak pakai oleh para bangsawan.

Dilihat dari sejarahnya, Burlesque masih merupakan keturunan dari seni The Commedia dell Arte , di mana para pemain menggunakan tongkat dengan ujung yang dilengkapi bantalan sebagai alat "memukul" lawan mainnya sekaligus untuk menciptakan efek komikal diatas panggung. Konon dari sinilah, aksi komedi slapstick kemudian berkembang. 

Beberapa ciri utama dari pertunjukan Burlesque terletak pada penampilan para penyanyi yang diiringioleh sekumpulan penari wanita berpakaian minim nan menggoda. Selain itu, Burlesque turut memaparkan atraksi-atraksi menantang lainnya seperti menyemburkan api dari mulut atau gerakan akrobat yang memamerkan kelenturan tubuh mereka yang luar biasa.

Era Reinvensi

Menginjak dekade 1880an, seni pertunjukan ini mengalamievolusi dengan menjadi hiburan ringan bagi kaum dewasa yang sensual dan sarat humor, baik dari segi cerita, dialog maupun pemilihan kostum. Sayang, akibat perubahan sosial yang terjadi di tahun 1930an, Burlesque makin kurang diminati oleh khalayak ramai. Jenis atraksi yang ditawarkan pun mengalami perombakan. Dari yang menampilkan sekelompok penari wanita yang cerah ceria, menjadi aksi solo nan menggoda dari para penari striptease.


Lama dilupakan keberadaannya, Burlesque ini muncul kembali sejak pertengahan 1990an, dimotori oleh seniman Ami Goodheart. Isi pertunjukannya pun kian beragam, dari kabaret hingga striptease yang dibumbui oleh humor jenaka serta kostum yang spektakuler. Dalam rangka melestarikan seni ini, beberapa perayaan tahunan digelar, seperti New York Burlesque Festival dan Miss Exotic World Pageant.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun