Mohon tunggu...
Wong Agung Pakubumi
Wong Agung Pakubumi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanyalah seorang bocah yg suka Angon Bebek..yg setia menggiring bebek2 nya dr belakang\r\n\r\nWong Agung PakubumiBuat Lencana Anda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa ber?

25 Juli 2011   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersandar diantara rumpun jerami gontai,
hela menghela nafas tiriskan peluh di sisi lembab keringat pekat.
Tirai anyaman bambu yg tepinya mulai terkoyak,
temani raga melepas lelah menyeka hembus angin segarkan jiwa...untuk waktu yg sementara!!?
Dimana rongga dada masihlah terjejali candu ketiadaan,
yg masihlah melanda ketidakmampuan sesosok pria

Mengapa jua kau bertanya,
bila jengahmu memasung realita,
seperti gemerincing ikatan pedati yang ditarik paksa dua sapi,
berlari tertatih terpaksa tercambuki
...
seperti pagi ini...jubah embun berkali mengungkung nadi,
takut bersembunyi di hangat selimut kemalasan yang memaksa,
helai demi helai sutranya menggelitik merayu,
agar raga lelap bersembunyi hangat di dekapnya

jadi mengapa meski engkau bertanya?
jikalah sosokku tiadalah menopang nafasmu,
pria ku tidaklah menjadi tiang penyangga bilik jiwamu,
dan juga ragaku terlalu bebani sribu langkahmu
mengapa mesti engkau tanya lagi,
jika hatimu kan beranjak pergi...
tiada kuasa se bait kataku tuk mencegahmu...
karena berjuta kelam warna ketidakmampuanku,
menjadi sosok seorang pria...maluku tuk bisa meminta

mengapa jua kau mesti bertanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun