Ketiga, pastikan harga dan paket layanan yang ditawarkan. Selain itu calon jamaah umrah juga harus memastikan hak-hak sebagai calon jamaah umrah terpenuhi. Seperti akomodasi, konsumsi, transportasi, asuransi, dan manasik umrah.
Dalam hal ini calon jamaah umrah jangan tergiur dengan harga paket umrah yang murah. Jika ada travel yang menawarkan harga paket umrah yang terlalu murah, calon jamaah umrah patut curiga.
Keempat, pastikan hotelnya. Minimal hotel harus bintang tiga. Termasuk dalam hal ini jarak hotel ke masjid nabawi atau ke masjidil haram dan berada di wilayah mana hotel yang dimaksud.
Kelima, pastikan visanya. Visa minimal sudah diterima tiga hari sebelum keberangkatan.
Dengan terpenuhinya “5 (lima) pasti umrah” seperti yang disosialisasikan oleh kementerian agama di atas, calon jamaah umrah telantar atau gagal berangkat bisa diminimalisir. Artinya kemungkinan telantar atau gagal berangkat umrah prosentasenya sangat kecil.
Minat masyarakat melaksanakan ibadah umrah dari tahun ke tahun terus meningkat. Apalagi pasca pandemi. Menurut prediksi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), peningkatan minat masyarakat melaksanakan ibadah umrah sekira 30 persen.
Berdasarkan data kementerian agama, dalam beberapa tahun terakhir jumlah jamaah umrah memang terus mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu tahun tahun 2014-2015 tercatat ada 649.000 jamaah umrah.
Jumlah tersebut meningkat di kurun waktu selanjutnya, yakni kurun waktu tahun tahun 2015-2016. Dalam kurun waktu itu tercatat ada 677.509 jamaah umrah.
Dalam kurun waktu tahun 2016-2017 naik lagi. Dalam kurun waktu itu tercatat ada 876.246 jamaah umrah.
Dalam kurun waktu tahun 2017-2018, kenaikan atau peningkatan jumlah jamaah umrah sangat signifikan. Dalam kurun waktu itu tercatat ada lebih dari satu juta jamaah umrah, persisnya 1.005.336 jamaah umrah.