Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Monyet Nakal di Uluwatu-Bali

15 April 2024   20:33 Diperbarui: 15 April 2024   20:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Uluwatu-Bali memang sangat menarik, di mana kita dapat melihat tari Kecak dan juga banyak monyet. Uluwatu dipercaya sebagai tanah yang sakral sehingga saat kita masuk ke lokasi Uluwatu, kita harus menggunakan selendang berwarna orange dan kain ungu. 

Selendang berwarna orange dililitkan di pinggang kita jika kita menggunakan celana atau rok dibawah lutut, sementara kain ungu digunakan bagi wisatawan yang menggunakan celana pendek atau rok di atas lutut. 

Di pintu gerbang sudah disediakan kain dan selendang tersebut dan kita dibantu untuk menggunakannya. Setelah kita menggunakan kain ungu atau selendang orange yang dipercaya sebagai kain yang sakral juga selain pakaian berwarna putih yang digunakan untuk sembahyang di Pura, kita menyusuri jalan mengelilingi lokasi Uluwatu. 

Uluwatu penuh dengan pohon-pohon yang rindang yang membuat suasananya menjadi adem namun banyak sekali kita temukan monyet. Jika masuk ke Uluwatu, berhati-hatilah dengan barang bawaan kita. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menyusuri lokasi Uluwatu adalah:

1. Jangan memberikan makanan apapun kepada monyet dan jangan berusaha untuk mengganggu atau menyapa monyet, bisa dijadikan bahan candaan monyet. 

2. Hati-hati dengan topi, kacamata, tas dan barang bawaan lainnya, sebiasnya simpan di tas yang tidak bisa diambil oleh monyet seperti ransel.

3. Selalu waspada saat berjalan menyusuri keindahan di Uluwatu

4. Berjalanlah dengan tenang dan berlaku sopan karena yang kita injak adalah tanah yang sakral menurut kepercayaan masyarakat setempat.

Pengalaman berada di Uluwatu saat ingin melihat keindahannya dari puncak, monyet nakal mengambil topi saya dan juga wisatawan asal Korea, kacamatanya diambil. 

Saya kaget sejadi-jadinya, karena monyetnya mencuri topi saya dari belakang, sehingga saya tidak tahu bahwa ada monyet di belakang saya dan dengan cepatnya monyet berlari menuju atap dan pohon yang ada disekitar Pura.

Ada juga beberapa pengunjung lainnya yang mempunyai pengalaman yang sama seperti saya, ada yang sendalnya diambil, barang-barang pegangan lainnya juga turut diambil oleh monyet nakalnya. 

Memang sih unik, namun kita merasa tidak nyaman karena monyetnya agak nakal. Barang-barang kita diambil tanpa kita ketahui dan kita jadi takut saat hendak mengelilingi lokasi Uluwatu yang sangat indah. Namun walaupun ada monyet nakal, jangan takut berkunjung ke Uluwatu, karena ada banyak hal yang dapat kita lihat di Uluwatu. 

pintu masuk sebelum menuju Pura (dokpri)
pintu masuk sebelum menuju Pura (dokpri)

Kita dapat melihat Pura Luhur Uluwatu. Pura Luhur Uluwatu dibangun oleh mpu Kuturan pada masa pemerintahan Raja Sri Haji Marakata. Kita dapat membaca sejarah Pura Luhur Uluwatu pada plakat yang dibangun di depan Pura tersebut, karena itulah kita tidak dapat sembarangan menggunakan pakaian jika masuk ke dalam lokasi Uluwatu karena tanah ini dipercaya sebagai tanah sakral sehingga kita harus berpakaian yang sopan karena tanah yang kita injak adalah suci dan sakral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun