Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nama "Partai Ummat" Lebih Prospektif daripada "PAN Reformasi"?

1 Oktober 2020   22:30 Diperbarui: 3 Oktober 2020   04:01 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Ketua MPR Amien Rais usai melayat ke rumah duka BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No.5, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). (Foto: KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN)

Teka-teki tentang nama partai baru Amien Rais dan para loyalisnya terjawab sudah. Sebelumnya santer diberitakan banyak media, bahwa nama partai baru Amien Rais dan para loyalisnya itu bernama PAN (Partai Amanat Nasional) Reformasi. Ternyata bukan.

Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, melalui Channel Youtube "Amien Rais Official" yang kemudian dirilis banyak media online, Amien Rais menyampaikan nama "Partai Ummat". Nama partai itu jauh sama sekali daripada nama yang sebelumnya ramai diperbincangkan, yakni PAN Reformasi.

Mengapa nama partai baru sempalan dari PAN itu tidak jadi menggunakan nama PAN Reformasi dan berubah menjadi "Partai Ummat"? Hal itu bisa terjawab dengan menyimak penjelasan dari Amien Rais beberapa waktu yang lalu.

Sekira pertengahan bulan September melalui Channel Youtube yang sama, Amien Rais telah menyampaikan "clue" bahwa asas partai baru yang akan didirikannya itu adalah "Islam Rahmatan lil 'alamin". Sedangkan semboyan partai adalah "lawan kezaliman dan tegakkan keadilan".

Diksi dan narasi yang digunakan Amien Rais tersebut sangat berbeda dengan, sewaktu ia mendirikan PAN. Kali ini Amien Rais menggunakan diksi dan narasi yang religius. Tentu saja diksi dan narasi yang digunakan Amien Rais bukan tanpa makna dan tanpa maksud.

Penggunaan diksi dan narasi yang religius menyiratkan bahwa Amien Rais menginginkan partai baru yang didirikannya menjadi partai Islam, bukan partai nasionalis seperti PAN. Amien Rais ingin menegaskan bahwa "segmen" pemilih partai barunya itu adalah umat Islam.

Oleh karena itu cukup masuk akal jika kemudian partai baru itu tidak jadi dinamakan PAN Reformasi, melainkan "Partai Ummat". Hal itu karena nama PAN Reformasi "tidak islami". Sedangkan nama "Partai Ummat" sangat islami dan matching dengan asas partai.

Di samping berniat menyasar para loyalisnya yang menjadi pemilih PAN, dengan menggunakan nama "Partai Ummat" Amien Rais juga bermaksud menyasar dan merangkul umat Islam sebagai pemilih partai  barunya itu. Hal ini tidak mengada-ada, sebab mayoritas penduduk NKRI adalah umat Islam.

Amien Rais (surabaya.tribunnews.com)
Amien Rais (surabaya.tribunnews.com)

Amien Rais ingin memberikan alternatif kepada umat Islam Indonesia dengan menawarkan partai baru berasaskan Islam.

Strategi Amien Rais tersebut bisa jadi cukup tepat, mengingat partai Islam di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis. Kecuali PKS (Partai Keadilan Sejahtera), praktis tidak ada lagi partai Islam yang diperkirakan bisa  survive pada Pemilu 2024 mendatang.

Sikap yang diambil PKS dengan menjadi partai oposisi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi saat ini sangat mungkin memberikan keuntungan besar bagi PKS. Sebagian rakyat yang memiliki sikap yang sama dengan PKS akan bersimpati dan menjatuhkan pilihannya kepada PKS pada Pemilu 2024 nanti.

Selain PKS memang masih ada partai Islam lain yang saat ini masih bertahan di Senayan, yakni PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Akan tetapi PPP sepertinya akan kehilangan banyak pemilihnya pada Pemilu 2024 nanti. Beberapa lembaga survey juga memprediksi hal itu.

Sebagai partai tua, PPP kelihatan kurang kaderisasi dan tidak memiliki figur cukup kuat yang bisa menjadi daya tarik para pemilih. Konflik internal di tubuh PPP juga bisa menjadi faktor potensial PPP "punah" pada Pemilu 2024 nanti.

Bagaimana dengan PKB dan PAN ? Kedua partai itu bukanlah partai Islam. Kedua partai itu adalah partai nasionalis yang  berbasis massa Islam. Sebagian pemilih kedua partai itu justru potensial "dibajak" oleh partai baru Amien Rais.

Nama "Partai Ummat", dengan demikian bisa jadi lebih prospektif dibanding dengan nama "PAN Reformasi". Nama "PAN Reformasi" hanya akan menarik sebagian pemilih PAN saja.

Sedangan nama "Partai Ummat" selain akan menarik sebagian pemilih PAN, juga akan menarik para pemilih lain yang merasa tidak terakomodir oleh partai-partai politik yang ada.

Amien Rais sekarang memang bukan Amien Rais yang dulu. Nama Amien Rais sekarang tidak sekuat nama Amien Rais dulu. Akan tetapi nama Amien Rais masih menjadi magnet bagi sebagian orang.

Apakah "Partai Ummat" akan bisa bersaing dengan partai-partai nasionalis, termasuk dengan saudara tuanya PAN pada pemilu 2024 nanti ? Siapa pun hanya sebatas bisa memberikan prediksi. Hasil Pemilu lah yang bisa menjelaskan hal itu secara pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun