Ketika ayahku bertanya mengenai harga, ternyata harga durian tersebut sekitar 100 ribu sekian tetapi ayahku hanya mempunya uang 90 ribu. Yang awalnya aku antusias tiba-tiba aku harus melapangkan dada dan membungkam keinginan ku tersebut. Ayahku berdiam diri sejenak lalu langsung memutar keadaan bahwa bagaimanapum caranya beliau harus beli durian tersebut.
Akhirnya beliau menghutang sisa harga tadi karena kebetulan penjual buah tersebut kenal dengan ayahku. Ah rasanya hatiku sangat bahagia sebahagia bahagianya. Dengan muka yang penuh senyuman senang, aku memberitahu semua isi rumah bahwa kita akan pesta durian montong. Betapa bahagia sekali momen tersebut karena semua berkumpul dan tertawa bersama.
Ibu
Orang yang paling aku sayang di dunia ini. Meskipun sejak kecil aku sering dimarahi karena hal-hal kenakalanku. Tapi aku sangat sayang beliau. Beliau memiliki keterampilang di bidang obat-obatan. Sehingga jarang sekali keluargaku pergi ke dokter untuk berobat kecuali sakitnya sangat parah. Ibuku cerdas sekali karena hanya dengan uang yang tidak banyak tapi bisa memanajen keuangan keluarga.
Jika ayahku yang mengajarkan berhitung, maka ibukulah yang mengajarkan aku membaca. Karena ketelatenan beliau, aku bisa membaca sejak sebelum masuk sekolah dasar. Hal yang paling mengesankan, ibukulah yang memberi jalan keluar saan aku tak bisa mengerjakan soal pembagian dari ayahku tadi. Caranya dengan membuat garis lalu di coret.
Kakak Sulung
Sudah lulus sekolah dan sekarang dia bekerja di sales motor.
Kakak Sipit
Sudah lulus sekolah dan sekarang di bekerja di pabrik mesin.
Kakak Keriting
Baru saja lulus sekolah setahun yang lalu dan sekarang bekerja di sebuah pabrik makanan ringan.