Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Angkat Beban di Gym vs Kalistenik, Mana yang Lebih Baik?

3 Maret 2022   15:06 Diperbarui: 3 Maret 2022   15:20 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gym dan Kalistenik (Sumber foto : https://sfidn.com/)

Di tahun 2022 ini, ada semakin banyak masyarakat Indonesia yang gemar melakukan kegiatan olahraga. Dengan tujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19, menurunkan berat badan, sampai dengan tujuan untuk membentuk tubuh jadi lebih atletis. Dua jenis olahraga yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia untuk membentuk tubuh jadi atletis adalah mengangkat beban di gym dengan peralatan yang sudah disediakan dan olahraga dengan mengangkat beban tubuh sendiri atau biasa dikenal dengan istilah kalistenik.

Dua jenis olahraga tersebut telah berkembang dengan pesat seiring semakin menjamurnya konten olahraga di media sosial yang digaungkan fitness influencer. Tidak jarang, anak gym dan anak kalistenik saling berdebat dan menghujat satu sama lain bahwa metode latihan yang dilakukannya selama ini adalah metode yang terbaik.

Anak kalistenik akan menghujat anak gym dengan berkata, "Ngapain lu bayar gym mahal-mahal? Ngebentuk badan mah kalistenik aja kali? Murah! Bisa dilakukan di taman kota bahkan di rumah!"

Anak gym pun akan membalas hujatan anak kalistenik dengan berkata, "Ah lu gak bisa latihan kaki! Gak bisa latihan isolasi kayak kita! Kalau hujan gimana? Bilang aja gak mampu bayar membership di gym!"

Perdebatan yang saya sebutkan di atas sudah sering terjadi antara anak gym dan anak kalistenik. Mulai dari debat kusir gak jelas sampai debat ilmiah yang bawa-bawa jurnal ilmiah yang ditulis para akademisi. Udah kayak perdebatan Marvel vs DC yang gak akan ada habisnya aja. Jadi, di antara keduanya, makanakah yang lebih baik? Ayo kita bandingkan keduanya.

Pertama, untuk pemula yang gak pernah olahraga sama sekali, latihan di gym jauh lebih mudah dibandingkan latihan kalistenik. Kenapa? Seluruh alat yang tersedia di gym sudah dirancang sedemikian rupa biar bisa dipergunakan oleh pemula yang gak pernah olahraga sama sekali. Tinggal pake alatnya dan altihan sesuai peruntukan alatnya aja. Gampang banget!

Kebalikannya, untuk pemula yang gak pernah olahraga sama sekali, latihan kalistenik itu susah banget! Belum tentu orang yang baru nyobain kalistenik bisa langsung pull up maupun push up dengan teknik yang baik dan benar di hari pertamanya. Di gym, siapapun itu pasti bisa langsung bench press atau lat pull down dengan beban yang paling ringan.

Kedua, dari segi program latihan, latihan di gym jauh lebih mudah untuk diikuti oleh siapapun. Asal sudah tahu cara menggunakan alat dengan teknik yang baik dan benar, latihannya itu-itu aja, tinggal tambah bebannya doang. Misalnya pada hari pertama gym kamu bisa squat dengan beban 5 kilogram, minggu depan kamu harus bisa angkat beban 8 kilogram. Minggu depannya harus bisa angkat beban 10 kilogram. Gitu-gitu aja terus sampai kamu bisa squat dengan beban 100 kilogram.

Kebalikannya, program latihan kalistenik jauh lebih rumit dibandingkan program latihan di gym. Misalnya kamu sudah bisa melakukan push up sebanyak 25 repetisi dan kamu ingin naik level ke level selanjutnya, maka kamu harus bisa melakukan diamond push up yang jauh lebih susah buat dilakukan dibandingkan push up konvensional. Kalau kamu sudah bisa melakukan diamond push up, biar naik level, kamu harus bisa melakukan one arm push up atau push up hanya dengan satu tangan saja. Membayangkannya saja sudah kena mental duluan.

Ketiga, latihan kaki dengan metode kalistenik sangatlah susah dibandingkan latihan kaki di gym. Seperti yang sudah saya sebutkan, di atas, dari level pemula sampai level advance seperti Ade Rai, latihan kaki gitu-gitu aja, tinggal bebannya aja yang ditambah. Beda dengan latihan kalistenik di mana kamu harus terus belajar teknik-tenik baru buat naik tingkat ke level yang lebih tinggi. Kalau kamu sudah bisa melalukan squat dengan beban tubuh kamu sendiri, kamu harus bisa melakukan pistol squat yang tekniknya sangat rumit supaya naik level ke tingkatan selanjutnya.

Keempat, dari segi biaya, latihan kalistenik itu gratis karena bisa dilakukan di mana saja. Kamu bisa latihan kalistenik di taman kota yang menyediakan sarana prasarana berupa pull up bar maupun ban bekas truk. Kamu bisa pake alat-alat tersebut dengan gratis! Di rumah pun kamu bisa melakukan latihan kalistenik cukup dengan membeli pull up bar maupun menggunakan peralatan seadanya di rumah seperti kursi, meja, maupun kusen pintu kamu.

Jelas, latihan kalistenik jauh lebih murah ketimbang latihan di gym yang mengharuskan kamu untuk mendaftarkan diri jadi anggota dan bayar biaya bulanannya. Atau, kalau kamu ada modalnya, kamu bisa ngemodal sendiri buat beli peralatan gym di rumah. K

Kesimpulannya, latihan kalistenik maupun latihan di gym, masing-masing punya tantangannya sendiri-sendiri. Kalau ada budgetnya, silakan latihan di gym. Kalau mau hemat budget, silakan latihan kalistenik.

Kalau kalian tipe orang yang gak gampang bosan, latihan di gym bisa jadi cocok untuk kalian karena gerakannya itu-itu aja, bedanya cuma bebannya terus ditambah seiring berjalannya waktu. Tapi kalau kalian tipe orang yang gampang bosan, latihan kalistenik bisa jadi cocok untuk kalian karena gerakannya terus bervariasi seiring berjalannya waktu.

Yang pasti, keduanya sama-sama menyehatkan tubuh dan keduanya sama-sama bisa membentuk tubuh kalian jadi atletis asal dilakukan dengan konsisten. Kalau sudah konsisten latihan, atur pola makan dan pola istirahat kalian. Jangan sampai kekurangan protein dan waktu istirahat kalian kurang, karena otot kalian dibentuk bukan saat latihan, tapi saat istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun