Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mana yang Lebih Baik, Kurikulum yang Mengikat atau Kurikulum yang Fleksibel?

27 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 27 Maret 2024   08:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6205970/sekolah-punya-3-opsi-kemdikbud-kurikulum-merdeka-tidak-boleh-dipaksakan)

Kurikulum merupakan suatu rencana pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suatu negara. Kurikulum ini mencakup berbagai komponen, mulai dari materi pelajaran, metode pengajaran, hingga evaluasi hasil belajar. Di suatu negara, kurikulum biasanya disusun oleh otoritas pendidikan yang bertanggung jawab, seperti kementerian pendidikan atau lembaga pendidikan tinggi. Proses penyusunan kurikulum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli pendidikan, guru, dan stakeholders lainnya, serta mempertimbangkan perkembangan terkini dalam bidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum yang berlaku di suatu negara mencerminkan nilai-nilai, budaya, dan visi pendidikan nasional. Setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam merancang kurikulum sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi. Misalnya, ada negara yang lebih menekankan pada pendidikan akademis dengan fokus pada literasi, numerasi, dan kecerdasan intelektual, sementara negara lain mungkin lebih menekankan pada pendidikan karakter, keterampilan hidup, atau pendidikan teknis-vokasional.

Kurikulum yang berlaku juga dapat mengalami perubahan seiring waktu untuk menyesuaikan dengan perkembangan global, teknologi, dan tuntutan pasar kerja. Penerapan kurikulum ini dilakukan melalui implementasi di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, dengan tujuan membentuk individu yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, kurikulum menjadi landasan penting dalam memandu proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan yang diinginkan oleh suatu negara.

Terdapat dua pengertian yang berbeda antara kurikulum yang bersifat mengikat dan kurikulum yang fleksibel. Kurikulum yang mengikat dan kurikulum yang fleksibel adalah dua pendekatan yang berbeda dalam penyusunan rencana pembelajaran. Kurikulum yang mengikat mengacu pada suatu struktur pembelajaran yang lebih kaku dan terstandarisasi. Dalam kurikulum ini, terdapat standar atau pedoman yang harus dipatuhi oleh semua institusi pendidikan yang berlaku di suatu negara atau wilayah tertentu. Standar tersebut mungkin mencakup materi pelajaran yang harus diajarkan, metode pengajaran yang harus digunakan, serta evaluasi hasil belajar yang harus dilakukan. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam pendidikan, sehingga semua siswa memiliki akses yang sama terhadap materi pembelajaran yang penting.

Di sisi lain, kurikulum yang fleksibel memberikan lebih banyak kebebasan kepada institusi pendidikan dalam merancang rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal. Dalam kurikulum fleksibel, terdapat ruang untuk penyesuaian materi pelajaran, metode pengajaran, serta penekanan pada berbagai aspek pendidikan seperti keterampilan hidup, karakter, atau kebutuhan khusus siswa. Pendekatan ini memungkinkan sekolah atau guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan terkini, kebutuhan siswa, dan tuntutan masyarakat.

Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Kurikulum yang mengikat memberikan kejelasan dan keseragaman dalam pembelajaran, namun dapat terasa terlalu kaku dan kurang responsif terhadap perubahan lingkungan. Sementara itu, kurikulum yang fleksibel memberikan kebebasan dalam penyesuaian, namun dapat menimbulkan perbedaan kualitas pendidikan antar institusi dan sulit untuk memastikan bahwa standar pendidikan nasional terpenuhi secara konsisten. Oleh karena itu, pilihan antara kedua pendekatan ini seringkali bergantung pada konteks pendidikan lokal dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Lantas, mana yang lebih baik dan cocok dipakai oleh suatu negara antara kurikulum yang mengikat atau kurikulum yang fleksibel?

Tidak ada jawaban yang pasti tentang mana yang lebih baik, apakah kurikulum yang mengikat atau kurikulum yang fleksibel, karena kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan tantangan yang berbeda. Pilihan antara kedua pendekatan ini haruslah disesuaikan dengan konteks pendidikan tertentu, kebutuhan siswa, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Namun setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita jadikan referensi perbandingan antara kebijakan penerapan kurikulum yang mengikat dengan kurikulum yang lebih fleksibel. Berikut di antaranya:

1. Kurikulum yang Mengikat:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun