Mohon tunggu...
Baca Anime
Baca Anime Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Anime Lover

Tak pernah ada saat yang lebih menggembirakan bagi seorang pecinta anime! Selamat datang di tempat yang tepat, di mana kecintaan pada anime dihargai dan dirayakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Lebih Dalam: Kurikulum Merdeka Menuju Kurikulum Nasional Baru

11 Maret 2024   09:15 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:18 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggali Lebih Dalam: Kurikulum Merdeka Menuju Kurikulum Nasional Baru | kompas.id

Tahukah Anda bahwa konsep Kurikulum Merdeka tengah dipersiapkan untuk menjadi landasan Kurikulum Nasional baru? Pertanyaan-pertanyaan ini semakin meramaikan dunia pendidikan di Indonesia. Meski wacana ini telah beredar, seberapa baik sosialisasi telah dilakukan? Bagaimana dampak perubahan ini dilihat dari sudut pandang seorang pengajar?


Di berbagai belahan negeri, kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran masih didominasi oleh Kurikulum 2013. Namun, apakah di tempat Anda sudah menerapkan Kurikulum Merdeka? Jika belum, apa kendala yang dihadapi dan mengapa masih setia dengan Kurikulum 2013?

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka tidaklah mudah. Proses adaptasi dan penyesuaian perlu dilakukan oleh para pendidik agar implementasinya berjalan lancar. Dalam banyak kasus, keterbatasan sumber daya, pelatihan, dan pemahaman yang kurang mendalam tentang konsep baru menjadi kendala utama.

Namun, apakah Kurikulum Merdeka sudah siap dijadikan kurikulum nasional? Perlu diketahui bahwa persiapan yang matang tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga pemahaman dan dukungan dari seluruh stakeholder di dunia pendidikan. Sebuah kurikulum baru tidak hanya berkutat pada buku teks atau struktur pembelajaran, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Adapun, terdapat sejumlah kritik yang mungkin diajukan terhadap Kurikulum Merdeka sebelum dilegalkan oleh pemerintah. Misalnya, perlu diperhatikan apakah kurikulum tersebut telah memadukan elemen-elemen lokal dengan pengetahuan global. Penting juga untuk memastikan bahwa metode pembelajaran yang diusung dapat meningkatkan daya kritis, kreativitas, dan kemampuan adaptasi siswa di era yang terus berubah.

Menggali Lebih Dalam: Kurikulum Merdeka Menuju Kurikulum Nasional Baru | kompas.id
Menggali Lebih Dalam: Kurikulum Merdeka Menuju Kurikulum Nasional Baru | kompas.id
Ketika membahas tentang Kurikulum Nasional baru, keterlibatan para pendidik, orang tua, dan siswa dalam proses penyusunan sangat penting. Tidak hanya sebagai pelaku pendidikan, melainkan sebagai pihak yang turut memiliki kepentingan untuk mencetak generasi yang handal dan berdaya saing tinggi.

Ketika kita melihat lebih dalam ke dalam dunia pendidikan, kita menyadari bahwa kurikulum bukan hanya sekedar aturan main dalam pembelajaran. Ia mencerminkan arah pendidikan nasional, visi masa depan, dan komitmen untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan berbudaya.

Sebelum Kurikulum Merdeka dijadikan landasan Kurikulum Nasional baru, perlu ada upaya maksimal dalam menyosialisasikannya dengan baik. Pemahaman yang merata akan menciptakan penerimaan dan kolaborasi yang lebih baik di antara seluruh elemen pendidikan. Dengan demikian, perubahan ini dapat menjadi tonggak awal menuju sistem pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan tuntutan zaman.

Sementara kita menantikan perubahan ini, mari kita terus aktif berpartisipasi dalam dialog dan memberikan kontribusi untuk menggagas sebuah kurikulum nasional yang memajukan pendidikan Indonesia ke depan.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun