Mohon tunggu...
Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengkritisi Perubahan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional Baru

11 Maret 2024   18:28 Diperbarui: 11 Maret 2024   18:38 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar : KOMPAS.tv.com

Belakangan ini ramai diperbincangkan terkait rencana perubahan kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional baru. Kurikulum merdeka selama ini masih menjadi kurikulum pilihan bagi sekolah atau perguruan tinggi yang menerapkannya.

Namun sampai saat ini, kelayakan kurikulum merdeka masih dipertanyakan. Kurikulum Merdeka dinilai masih compang-camping dan terdapat sejumlah kelemahan yang harus diperbaiki.

Direktur Eksekutif Barisan Pengkaji Pendidikan (Bajik) Dhitta Puti Sarasvati, Minggu (25/2/2024), di Jakarta, mengatakan, tekad Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk segera mengesahkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional dinilai tergesa-gesa sehingga perlu dikritisi. Ia menilai Kurikulum Merdeka belum layak menjadi kurikulum nasional sehingga harus dievaluasi secara total dan menyeluruh (Kompas.id/25/02/2024).

Perubahan kurikulum nasional baru di Indonesia bukan lagi hal baru. Kalimat ganti menteri ganti kurikulum seakan jadi pemeo yang lazim terlontar di negeri ini. Namun yang perlu dikritisi adalah sejauh mana kurikulum membawa dampak bagi perkembangan pendidikan di Indonesia ?.

Perbedaan Kurikulum Di Indonesia

Saat ini Indonesia menerapkan kurikulum 13 atau disebut dengan nama K13. Namun pada masa pandemi covid 19 ada penerapan kurikulum darurat untuk menyelamatkan kondisi pendidikan yang dipengaruhi oleh maraknya pandemi covidi tersebut. Keudian ada kebijakan bagi sekolah atau perguruan tinggi untuk melaksanakan kurikulum merdeka atau yang dikenal dengan nama MBKM (merdeka belajar kampus merdeka).

Dikutip dalam laman Kompas.id (25/02/2024) ada beberapa perbedaan dari kurikulum sebelumnya dan kurikulum merdeka. Dilihat dari indikator tujuan, kurikulum 13 mempunyai tujuan untuk sekolah yang belum siap melakukan perubahan. Kurikulum darurat, untuk sekolah yang ingin melakukan perubahan kurikulum yang lebih sederhana, namun masih belum siap dengan perubahan besar. Sedangkan kurikulum merdeka tujuannya untuk sekolah yang sudah siap untuk bertransformasi dengan kecepatan yang diinginkan.

Dikaji dari indikator kerangka dasar, kurikulum 13 dilandasi dari sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan. Kurikulum darurat dan merdeka kerangka dasarnya sebagai sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan serta mengembangkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik.

Dilihat dari indikator struktur kurikulum, pada kurikulum K13, jam pelajaran di atur per minggu. Satuan mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam semester, sehingga pada setiap semester peserta didik mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran. Sedangkan pada kurikulum darurat dan merdeka, struktur kurikulum dibagi menjadi dua kegiatan pembelajaran utama yakni pertama, pembelajaran reguler atau rutin merupakan kegiatan ekstrakurikuler dan kedua projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selain itu jam pelajaran diatur per tahun dengan cara satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai jam pelajaran yang ditetapkan.

Dari perbandingan di atas, kurikulum nasional baru masih dikatakan belum lengkap. Kurikulum Merdeka baru dalam tahap uji coba dan sebagai kurikulum operasional saja. Sebagai kurikulum, Kurikulum Merdeka dinilai belum lengkap. Kurikulum nasional baru  ini baru memiliki dokumen capaian pembelajaran/CP, buku teks, dan beberapa panduan seperti panduan pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), dan panduan Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun