Hari ini kita melihat banyak kebocoran data publik, informasi negara yang disalahgunakan, atau korupsi yang terjadi karena manipulasi informasi internal.Â
Pemimpin yang bijak tahu mana yang harus dibuka, mana yang harus dijaga. Keseimbangan inilah yang membentuk pemerintahan yang kuat sekaligus dipercaya.
Reformasi Karakter, Bukan Hanya Sistem
Indonesia terlalu sering terjebak dalam reformasi sistem, lupa pada reformasi karakter.Â
Padahal, sistem sebaik apapun akan runtuh jika dijalankan oleh manusia yang rakus dan tidak amanah. Good governance hanya bisa lahir dari good people.
Pilar "memberi nasihat" menekankan pentingnya kepemimpinan partisipatif---yang mendengar dan menuntun, bukan yang membungkam atau memperalat kekuasaan.Â
Sementara "menunaikan amanah" adalah seruan keras bagi mereka yang menikmati jabatan, tapi lupa pada siapa mereka bertanggung jawab.
Korupsi, ketimpangan sosial, dan krisis moral birokrasi hari ini adalah akibat langsung dari abainya bangsa ini terhadap prinsip-prinsip dasar kepemimpinan. Kita tidak kekurangan regulasi, kita kekurangan keteladanan.
Warisan Ulama, Jalan Menuju Indonesia Beradab
Indonesia punya modal besar: nilai-nilai budaya, agama, dan kearifan lokal yang menjunjung tinggi keadilan dan integritas.Â
Nasihat Imam Asy-Syafi'i bukan sekadar pesan klasik, tapi pedoman praktis yang---jika diterapkan secara konsisten---bisa menjadi moral compass menuju Indonesia yang tak hanya makmur, tetapi juga beradab.