Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Singkat Konflik Israel - Palestina

18 Mei 2021   20:33 Diperbarui: 18 Mei 2021   20:35 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo solidaritas terhadap Palestina terjadi di Amerika Serikat, negara yang tidak mengakui kemerdekaannya (Patrick T. Fallon via kompas.com)

Informasinya tidak akurat, tetapi tetap menggerakkan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser untuk memajukan pasukan ke Semenanjung Sinai, di mana mereka mengusir pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah menjaga perbatasan dengan Israel selama lebih dari satu dekade.

Pasukan Pertahanan Israel kemudian melancarkan serangan udara preemptive terhadap Mesir pada 5 Juni 1967.

Kedua negara mengklaim bahwa mereka bertindak untuk membela diri dalam konflik berikutnya, yang berakhir pada 10 Juni dan juga melibatkan Yordania dan Suriah, yang berpihak pada Mesir.

Perang Enam Hari, demikian sebutannya, menghasilkan perolehan tanah yang besar bagi Israel. Pada akhir perang, Israel telah menguasai Jalur Gaza, Tepi Barat, Semenanjung Sinai (wilayah gurun yang terletak di antara Laut Mediterania dan Laut Merah) dan Dataran Tinggi Golan (dataran tinggi berbatu yang terletak di antara Suriah dan Israel).

Hasil dari Perang Arab-Israel 1967 akan menyebabkan ketegangan dan konflik bersenjata yang berkelanjutan antara Israel dan tetangganya selama beberapa dekade mendatang.

Baca juga: "Memahami Konflik Israel-Palestina dengan Pikiran yang Adil" oleh Himam Miladi

Intifada Pertama dan Kesepakatan Oslo

Pada tahun 1987, Intifadah Pertama pecah, yang mendidih kemarahan Palestina atas pendudukan Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Tepi Barat.

Kelompok milisi Palestina memberontak, dan ratusan orang tewas.

Proses perdamaian berikutnya, yang dikenal sebagai Kesepakatan Damai Oslo, dimulai pada awal 1990-an dalam upaya multilateral untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung.

Kesepakatan Oslo pertama (Oslo I) membuat linimasa untuk proses perdamaian Timur Tengah dan rencana untuk pemerintahan sementara Palestina di beberapa bagian Gaza dan Tepi Barat.

Perjanjian tersebut ditandatangani pada tahun 1993 dan disaksikan oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun