Arafat kembali ke Gaza pada tahun 1994 setelah diasingkan selama 27 tahun. Dia mengepalai Otoritas Palestina yang baru dibentuk.
Pada tahun 1995, Oslo II meletakkan dasar untuk penarikan penuh pasukan Israel dari beberapa bagian Tepi Barat dan daerah lain.
Perjanjian Oslo II juga mengatur jadwal pemilihan Dewan Legislatif Palestina.
Sayangnya, Kesepakatan Oslo gagal mencapai tujuan akhir mereka untuk membawa Israel dan Palestina menyetujui rencana perdamaian yang matang.
Intifada Kedua: Kekerasan Berlanjut
Pada bulan September 2000, Intifadah Palestina Kedua dimulai.
Salah satu pemicu kekerasan tersebut adalah ketika Ariel Sharon, seorang sayap kanan, Yahudi Israel yang kemudian menjadi perdana menteri Israel, mengunjungi situs suci Muslim di Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
Banyak orang Palestina merasa ini adalah langkah ofensif, dan mereka memprotes. Kerusuhan, pemboman bunuh diri, dan serangan lainnya kemudian meletus, mengakhiri proses perdamaian yang dulu menjanjikan.
Periode kekerasan antara Palestina dan Israel ini berlangsung hampir lima tahun. Yasser Arafat meninggal pada November 2004, dan pada Agustus 2005, tentara Israel mundur dari Gaza.
Hamas
Pada tahun 2006, Hamas, kelompok militan Islam Sunni, memenangkan pemilihan legislatif Palestina.
Pada tahun yang sama, pertempuran antara Hamas dan Fatah, kelompok politik yang mengendalikan PLO, pun terjadi.
Pada tahun 2007, Hamas mengalahkan Fatah dalam pertempuran di Gaza. Banyak negara menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.