Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Inilah Alasannya Anak Remaja Jangan Mudah untuk Jadian

18 Desember 2022   04:03 Diperbarui: 18 Desember 2022   06:19 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak muda pacaran. | Sumber : pexels.com @Tirachard Kumtanom

"Kamu mau gak jadian denganku?

Dengan hati yang berbunga-bunga, Leah ingin mengangguk tapi ada sedikit keraguan berkecamuk di pikirannya. Dia berpikir bahwa dirinya masih muda dan Leo belum punya pekerjaan. Sekolah tingkat SMU saja belum lulus. Kok mau jadian dengannya.

Tapi Leo adalah lelaki yang ditaksir nya selama ini. Pikiran untuk menerima dan menolak tampaknya sulit diputuskan pada detik itu. Namun karena Leah terbawa suasana bahagia, dia akhirnya mengangguk dengan tersenyum kecil petanda menerima jadian.

Nah ceritanya sampai di sini saja yah. Hahaha.

Dari kisah singkat tersebut kita bisa melihat bahwa anak remaja lebih sering mengambil keputusan berdasarkan dari apa yang mereka senangi dan ketika emosinya sedang tinggi. Bahkan mungkin kita sebagai orang dewasa juga.

Mereka tidak menyadari bahwa ada tanggung jawab dan kewajiban dalam suatu hubungan. Termasuk dalam hal berpacaran.

Makanya akan lebih baik jika mereka mengambil suatu keputusan atau langkah ketika mereka tidak sedang dikuasai oleh emosi yang kuat. Emosi itu bisa berupa perasaan bahagia, sukacita, exciting, sedih, kecewa, dan amarah.

Dari keputusan yang diambil pada saat kita dikuasai emosi yang terlalu berlebihan, ada kemungkinan bahwa keputusan tersebut kurang tepat dan bisa berakhir pada penyesalan.

Dalam proses tersebut ada kemungkinan munculnya situasi yang disertai pergolakan batin. Itulah konsekuensi akibat dari mudahnya mengajak jadian dan putus. Apalagi jika tidak disertai oleh edukasi tentang kedewasaan perilaku dan emosi.

Jadi lebih baik anak remaja diperkenalkan sedini mungkin tentang tanggung jawab dan kewajiban dari suatu hubungan.

Kita tidak mau kalau anak kita membuat anak orang lain patah hati atau malah anak kita yang patah hati. Hal tersebut bisa menyebabkan hal yang serius ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun