Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu...

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Lelaki

27 Juni 2016   22:32 Diperbarui: 27 Juni 2016   22:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tau bagi lelaki, air mata itu sakral

Tak akan keluar bila tak perlu.

Berbeda dengan aku,

Aku  menangis saat sedih, bahagia bahkan saat menonton film korea.

Aku tak tahu apakah semua wanita seperti itu, atau hanya aku.

Dalam 30 tahun pernikahan kami, hanya 2 kali kulihat dia menangis. Pertama saat kami harus mengucapkan salam perpisahan terakhir untuk eyangnya . Kedua saat lagi lagi kami harus mengucapkan salam perpisahan terakhir untuk ayahnya . Dua orang yang teramat mencintai dan dicintainya. 

Kini aku dihadapkan pada air matanya yang ketiga. Ketika tanpa petanda dia mengucapkan kata ingin berpisah. 

Ku tanya mengapa, jawabnya dihatinya sudah ada orang ketiga yang mengisi ruang hatinya.

Bagi lelaki, air mata itu sakral. Mereka pantang menangis bila tak perlu. Sedang bagiku, air mata ada dalam setiap rasaku. Namun tidak kali ini.

Aku tak tahu apa arti air matanya itu.

Bersedihkah dia karena aku tak bersedia dimadu? Atau dia bersedih karena ia tak mau kehilangan aku? Masih adakah cinta? Bila ada kenapa dia tega mendua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun