Mohon tunggu...
Wijayanti Ismail
Wijayanti Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Begini Filosofis Nastar, Kudapan yang Harus Ada Saat Lebaran

10 Mei 2021   06:15 Diperbarui: 10 Mei 2021   06:17 5348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kue nastar pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Biasanya, salah satu kue kering ini hadir sebagai kudapan yang harus ada saat lebaran. Entah penikmatnya membuat sendiri di rumah ataupun membelinya di toko-toko kue terdekat. Kue nastar yang dijadikan sebagai pemanis saat Idul Fitri ini terbuat dari olahan terigu, mentega, dan gula dengan isian selai nanas di dalamnya. 

Menilik sejarah kue nastar, ternyata kue ini merupakan salah satu resep kue asal Belanda yang sudah sejak lama melekat dengan Indonesia. Mulanya, nastar merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yakni ananas yang berarti nanas dan taart yang berarti kue. Jika digabungkan, maka akan menjadi ananastaart, yang kemudian dengan orang Indonesia lebih disingkat menjadi nastar supaya pengucapannya lebih mudah. 

Kue kering yang identik dengan cita rasa asam manisnya ini, awalnya terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry, atau apel. Tetapi, berhubung saat itu di Indonesia masih sulit untuk mendapatkan aneka buah-buahan tersebut, maka digantilah dengan buah nanas yang memiliki cita rasa yang sama. 

Tidak hanya isian kue, bentuk dari kue pie tersebut pun dimodifikasi oleh orang Indonesia menjadi bentuk bulat-bulat kecil dengan ukuran sekali makan sehingga menjadi camilan kue yang lebih praktis. 

Berdasarkan filosofisnya, ternyata kue nastar melambangkan kemakmuran, loh. Masyarakat Tionghoa menggambarkan nastar sebagai ong lai alias buah pir emas. Buah pir emas sendiri dalam mitologi masyarakat Tionghoa berarti simbol dari kemakmuran, kelimpahan rezeki dan keberuntungan. 

Wah, semoga lebaran kali ini dengan adanya kue nastar benar-benar membawakan rezeki yang melimpah dan keberuntungan ya bagi seluruh umat di dunia. 

Nah, kali ini untuk kalian yang belum tahu resep kue nastar dan bagaimana cara membuatnya, berikut ini akan dijelaskan. 

Bahan-bahan yang diperlukan untuk isian: 

- 300 gram nanas, diparut 

- 75 gram gula pasir

- 2 cm kayu manis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun