Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Driver Ojol Tewas Ditabrak Mobil Polisi dan Markas Brimob Dikepung Ribuan Ojol

29 Agustus 2025   06:32 Diperbarui: 29 Agustus 2025   18:54 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolri minta maaaf/kompas.com

Markas Brimob Dikepung Ribuan Abang Ojol: Murka Rakyat yang Tak Bisa Dibendung. Bangros atau Rosadi Jamani, Ketua Satupena Kalbar membagikan tulisannya di facebook. Kapolri minta maaf kepada masyarakat.

Foto ibunda affan/hmi
Foto ibunda affan/hmi

Malam itu, 28 Agustus 2025, udara Jakarta terasa berat. Bukan karena hujan yang mengguyur atau asap knalpot yang menyesakkan, melainkan karena ada sesuatu yang jauh lebih pekat: murka. 

Ribuan pengemudi ojek online, yang sehari-hari kita kenal dengan sapaan akrab abang ojol, tumpah ruah ke jalan. Mereka datang markas brimob dengan penuh amarah. Hal ini disebabkan teman mereka tewas dilindas mobil polisi.

Mereka mengepung Markas Brimob, sebuah benteng besi yang biasanya hanya ditakuti, kini dikepung dengan keberanian rakyat kecil yang hatinya tersulut api dendam. Mereka tak takut mati demi melawan ketidakadilan.

Sekitar pukul 22.00 WIB, suara deru motor menggetarkan aspal. Dari berbagai penjuru kota, mereka datang. Jaket hijau yang biasanya menjadi simbol kerja keras mencari nafkah, malam itu berubah wujud menjadi seragam perlawanan. 

Helm-helm mereka berkilauan oleh pantulan lampu jalan, seolah menjadi tameng sederhana menghadapi tameng baja aparat. Mereka kompak mengepung markas brimob dengan satu tujuan.

Mereka datang bukan untuk gaya-gayaan. Mereka datang dengan wajah muram, mata menyala, dan dada bergemuruh. 

Di balik sorak dan klakson, ada kisah getir yang membuat mereka nekat melawan markas bersenjata: nama Affan Kurniawan, yang tubuhnya hancur dilindas rantis Brimob di tengah demonstrasi, dan nama Moh. Umar Amirudin, sahabatnya yang kini berjuang melawan maut di ruang ICU.

kabar duka/facebook omjay
kabar duka/facebook omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun