Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Banyak Guru Tak Memiliki Kartu Anggota PGRI?

14 Maret 2022   00:43 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:59 20162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari anggota biasa, saya diminta menjadi pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis. Kami menyingkatnya menjadi APKS. Kegiatan satu frekawensi adalah kegiatan unggulan kami.


Kegiatan APKS banyak sekali. Hampir setiap asosiasi mata pelajaran memiliki program sendiri. Kami di ikatan Guru TIK PGRI sudah banyak membuka kelas online selama masa pandemi ini. Sudah banyak guru yang mengikuti kegiatannya. 

Saya melihat sudah banyak pengurus PGRI di tingkat kota dan kabupaten melaksanakan berbagai kegiatan. Mereka perwakilan para pengurus PGRI di tingkat provinsi akan melaporkan kinerjanya kepada pengurus besar PGRI.

PGRI adalah organisasi guru tertua dan terlama di Indonesia. Tapi sayangnya tidak semua guru bergabung di PGRI dan memiliki kartu anggota. Mungkin karena malas berorganisasi. Mungkin juga karena telah mendaftar di organisasi guru lainnya.

Selama ini organisasi guru lebih dari satu. Saya hitung sudah lebih dari 34 organisasi guru ada di Indonesia. Organisasi guru TIK saja ada 3 jumlahnya. Para guru dibebaskan memilih organisasi yang sesuai hati nuraninya.

Saya sendiri memilih PGRI sebagai organisasi yang sesuai dengan hati nurani saya. Kiprahnya sudah teruji dan hasil perjuangannya dapat dilihat dengan kasat mata. Salah satunya adalah tunjangan profesi guru yang disingkat TPG. Kawan-kawan menyebutnya sertifikasi guru. Berkat perjuangan PGRI, guru-guru di Indonesia mendapatkan TPG.

Selain itu, banyak guru di Indonesia yang merasakan nyaman berada di sekolah masing-masing. Jadi tidak perlu bergabung ke organisasi guru manapun. Mereka sudah merasa nyaman untuk tidak bergabung di organisasi guru manapun.

Guru-guru seperti ini sudah semakin banyak jumlahnya. Mereka cukup aktif di musyawarah guru mata pelajaran atau MGMP. Juga kelompok kerja guru yang disingkat KKG.

Itulah sedikit jawaban mengapa banyak guru tidak memiliki kartu anggota dan bergabung di PGRI. Barangkali ada tambahan info dari pembaca kompasiana. Terima kasih.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun