b. Penyebaran Informasi yang Tidak Terkontrol
Era digital juga ditandai dengan maraknya penyebaran informasi yang tidak terkontrol. Media sosial dan platform daring lainnya memungkinkan penyebaran informasi yang tidak valid, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda intoleransi. Generasi muda yang menjadi pengguna aktif teknologi digital sering kali rentan terpapar informasi semacam ini, yang pada akhirnya dapat memengaruhi cara pandang mereka terhadap Pancasila.
c. Pola Interaksi yang Berubah
Teknologi digital juga mengubah cara individu berinteraksi. Media sosial sebagai salah satu produk teknologi digital sering kali menjadi ruang konflik nilai, di mana sikap intoleransi, individualisme, dan egosentrisme kerap muncul. Pola interaksi yang lebih individualistis ini dapat mengurangi semangat kolektivitas, gotong royong, dan solidaritas yang merupakan inti dari nilai-nilai Pancasila.
2. Tantangan dalam Masyarakat Multikultural
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya, agama, dan bahasa. Tantangan implementasi filsafat pendidikan Pancasila dalam masyarakat multikultural meliputi berbagai dimensi sosial, budaya, dan politik:
a. Potensi Konflik Antarbudaya
Keragaman budaya sering kali menjadi tantangan ketika nilai-nilai lokal tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, praktik-praktik adat tertentu yang bertentangan dengan prinsip keadilan gender atau persamaan hak dapat menjadi hambatan dalam penerapan filsafat pendidikan Pancasila. Selain itu, kurangnya dialog lintas budaya juga dapat memperburuk konflik antar komunitas.
b. Eksklusivitas Identitas Kelompok
Dalam masyarakat multikultural, muncul kecenderungan untuk mengutamakan identitas kelompok tertentu dibandingkan dengan identitas nasional. Fenomena ini sering kali terlihat pada kelompok-kelompok yang mempraktikkan eksklusivitas dalam agama, budaya, atau etnisitas. Akibatnya, semangat nasionalisme dan persatuan yang diusung oleh Pancasila dapat tergeser oleh kepentingan kelompok tertentu.
c. Kurangnya Pemahaman terhadap Esensi Pancasila