Dia meracik butiran rindu di dalam segelas cangkir untuk diminum sendirian.
Di batas kesabaran dia berdiri dengan memasang senyum ketidakpastian.
Jari-jarinya lincah menyulam rindu dengan benang-benang kecemasan tanpa tahu kapan berhenti.
Ditemani beribu purnama yang setia hadir membalut hati si penikmat rindu.
2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!