Ketika puja-puji tak terdengar lagi berganti caci maki berisi cemoohan
Waktu itu di suatu waktu, ada masa, di mana kita duduk memahat kenangan tak terlupakan
Cinta telah pergi tanpa bisa diikuti, tanpa bisa dirantai.
Telah kulukis hari-hari dengan kabut airmata menggunakan kuas kesedihan meratapi diri.
Coba berhenti sejenak mengingat arah pulang untuk memahat sebuah senyuman yang telah hilang.